Senin, 23 Juli 2018

Movie Review: Skyscraper (2018)

Sebelum saya nonton film, biasanya saya baca dulu review-review dari orang tentang film tersebut. Ga terkecuali sama film Skyscraper ini. Penilaian dari orang-orang pun beragam. Ada yang bilang lumayan, ada yang bilang wajib tonton dan ada juga yang bilang “something’s missing” dibagian chemistry antara si tokoh utama dan keluarganya didalam film. As for me, ngeliat dari posternya aja udah bikin penasaran buat nonton. Sedikit cerita, saya ini kadang feelingnya kuat banget dalam hal menilai dari luar. Misal, bisa menilai sebuah restoran itu yang makanannya bakal jadi favorit saya atau ngga hanya dari tampilan luarnya. Gitu juga kalo ngeliat poster film, udah bisa tau kalo film itu bakal jadi favorit saya atau ngga hanya dari graphic reference posternya. Nah, pas ngeliat poster film Skyscraper ini di bioskop, tanpa perlu nonton trailernya lagi, saya udah punya feeling kalo I will love this movie. And that was right! Diantara banyaknya film - film komedi indo asal-asalan yang bikin banyak penonton kecewa, nonton Skyscraper bisa jadi “obat penawar luka” bagi para pecinta film.


Langsung aja saya kasih gambaran tentang plot film ini.Tidak perlu menunggu lama-lama sampai kita disuguhkan dengan adegan menegangkan yang bikin kita terbawa ke dalam film. Bercerita tentang sebuah gedung pencakar langit di Hongkong bernama The Pearl yang dibangun sangat tinggi, memiliki lebih dari 200 lantai yang juga dilengkapi dengan teknologi super canggih dan fasilitas mewah lainnya. Pemeran utama, The Rock alias Dwayne Johnson berperan sebagai Sawyer, perancang gedung tersebut dan memiliki semua akses untuk mengontrol gedung melalui sebuah tablet. Sawyer memiliki seorang istri dan dua orang anak. Inti dari cerita film ini adalah perjuangan seorang ayah yang dengan segala keterbatasannya melakukan segala cara untuk menyelamatkan keluarganya yang berada di dalam gedung pencakar langit yang akan terbakar habis. Pelaku kejahatan yang bernama Kores Botha adalah seorang kriminal yang terlibat dengan sindikat penjahat kelas kakap yang akan mengancam membunuhnya karena sudah melakukan kesalahan yang dapat mengakibatkan terbongkarnya jaringan sindikat tersebut ke kepolisian.


Agar tidak dibunuh oleh sindikat kejahatan tersebut, Botha harus merebut data rahasia yang dimiliki oleh Zhou, taipan kaya raya di Hongkong yang juga adalah pemilik The Pearl. Untuk bisa merebut data rahasia yang dipegang oleh Zhou, Botha harus membakar sebagian besar gedung pencakar langit sebagai ancaman bagi Zhou untuk menyerahkan datanya. Disini, Sawyer mau tidak mau harus terlibat dalam drama tersebut karena keluarganya berada di dalam gedung dan sebagai orang yang paling tahu tentang Pearl, Botha memanfaatkan Sawyer untuk merebut data yang diinginkannya dari Zhou. 

Saya harus acungi jempol untuk rumah produksi di Hollywood yang ga pernah setengah-setengah dalam membuat film. Dengan budget yang pastinya ga sedikit, didukung dengan jalan cerita yang pastinya juga ga murahan, jadilah film box office yang sangat berkualitas. Salah satunya ya Skyscraper ini. Ada yang bilang chemistry suami istri dalam film ini kurang oke atau kurang mingle tapi kalo menurut saya, itu salah besar. Istri Sawyer diceritakan adalah seorang wanita yang bekerja dimiliter, diperankan oleh Neve Campbell. Kalau ada yang merasa familiar dengan aktris ini, dia adalah pemain film Scream dari yang pertama sampai keempat. Kualitas aktingnya masih oke punya dan awet cantik. Karakternya di film Skyscraper ini lembut tapi garang. Lembut dalam melindungi anak-anaknya dan  garang ketika harus berhadapan dengan penjahat. Adegan neck and neck antara Sawyer dan istrinya dalam bekerja sama untuk menyelamatkan ini menurut saya malah yang bikin film ini jadi keren banget. 

Mungkin akan jadi seru banget kalo kita bisa nonton film ini dengan efek 3D. Dan bagi yang fobia sama ketinggian banyak-banyakin aja nutup mata atau ngeremes tangan partner nonton anda ketika disuguhkan dengan adegan manjat-manjat gedung dan jatoh dari ketinggian. Disutradarai oleh Rawson Marshall Thurber dengan budget sekitar USD 129 juta, IMDB kasih rating untuk film ini 6,2/10. Tapi buat saya pribadi, Skyscraper pantas mendapatkan rating 8,5/10.