Selasa, 21 Oktober 2014

Mantan married: cuek atau mewek?

Kalau dipikir-pikir , kayanya ga ada yang perlu di ambil pusing ketika kita dapat undangan dari mantan yang menikah. Toh, kisah cinta kita dengan si mantan sudah end dan tidak ada yang perlu dipermasalahkan lagi. Tapi itu adalah pendapat orang yang mungkin tidak punya nasib seperti itu.
Saya mau cerita pengalaman seorang sahabat baik saya, Naomi, yang tiba-tiba gloomy karena baru dapat kabar kalau mantannya menikah.  Saya udah sahabatan sama dia selama lebih dari 10 tahun, jadi kita jelas pernah yang namanya double date dan tau banget tentang cerita asmara satu sama lain. Kebetulan,  mantan Naomi yang nikah ini termasuk mantan terindahnya. Namanya Vero. Dulu, waktu mereka masih pacaran, Vero memang cinta banget sama Naomi. Saking deketnya hubungan pacaran mereka, masing-masing keluarga juga sudah kenal satu sama lain. Tapi mereka sama sekali belum ada rencana untuk menikah karena waktu itu mereka masih kuliah dan masih muda banget. Satu tahun pacaran, Naomi curhat ke saya kalau dia mulai bosen sama Vero. Dia ngerasa Vero bukan pasangan idealnya. Akhirnya beberapa bulan kemudian, setelah lama menjaga jarak dan bikin Vero galau setengah mati,  Naomi mutusin Vero dan jelas bikin Vero bener-bener sedih dan patah hati.
Seiring berjalannya waktu, setelah Naomi merasa sudah cukup umur untuk menikah, nasibnya seperti berubah 180 derajat. Setelah memutuskan untuk serius mencari suami, Naomi malah belum juga mendapatkannya. Pacar terakhir nya adalah Vero. Sementara Vero sendiri, sudah dua tahun balikan dengan mantannya. Naomi sedikit terusik dengan itu, karena posisi Naomi yang terus-terusan jomblo ga ada pasangan. Tapi karena Naomi sudah tidak komunikasi dengan Vero, dia berusaha cuek-cuek aja kalau mantannya itu udah bahagia punya pasangan. Tapi tetap aja Naomi terusik kalau lihat kemesraan Vero dan pacarnya di social media. Tapi Naomi selalu dan selalu berusaha untuk cuek-cuek aja, dan fokus untuk mencari pasangan hidup yang serius, yang sesuai dengan keinginan Naomi. Sampai akhirnya... Naomi dapat bbm dari temannya Vero, yang isinya mau ngantar undangan nikah Vero ke rumah Naomi. Pada saat itulah Naomi merasa seolah tersambar petir yang dahsyat. Dia memang ga cinta lagi sama Vero dan ga peduli Vero mau nikah atau ga atau mau nikah sama siapa. Tapi dengan posisi Naomi yang masih menyendiri, dia merasa terpukul dengan kabar pernikahan Vero.

Itulah yang saya bilang tadi, kalau ada mantan yang menikah memang tidak perlu ada yang dipusingkan, tapi tergantung dari kasus orang masin-masing. Kalau kasusnya seperti Naomi yang "kalah" dari mantannya, jelas denger kabar ada mantan yang married jadi kaya petir di siang bolong. Saya cuma berharap semoga Naomi segera menemukan jodohnya dan segera menyusul mantannya yang menikah. Kalau perlu Naomi duluan deh yang punya anak nantinya. Saya sangat banget sama sahabat saya itu, dan ga mau dia terus-terusan sedih. Dan semoga untuk kalian diluar sana yang masih jomblo dan ditinggal nikah mantan satu per satu, termasuk Risna (cewek yang ditinggal mantan nikah yang lagi happening banget di socmed) segera dipertemukan juga sama jodohnya dan bisa cepat kasih undangan wedding balasan ke mantan. Hehe..

Rabu, 15 Oktober 2014

Finding Love, Never Ending Story...


Ada lebih dari lima milyar manusia yang hidup di muka bumi ini. Tapi hanya sedikit yang sendiri.

Ada dua faktor eksak penyebab kesenderian; trauma patah hati dan pecinta sesama jenis. Sedangkan ada juga faktor x penyebab kesendirian seseorang; luck. 'Luck' disini maksdunya adalah nasib yang membawa orang tersebut tetap teguh dalam kesendirian meskipun jauh di lubuk hatinya tidak mau terus - menerus sendiri. Seringkali kita lihat di novel, film drama atau cerita-cerita cinta lainnya ada seseorang yang menyendiri karena punya sifat aneh atau buruk rupa atau memang memilih untuk sendiri. Sangat klise. Saya mau cerita tentang seseorang bernama Jillian. Dia muda, cantik, cerdas. Nothing wrong dalam dirinya. Sebagai manusia biasa, tentunya Jillian juga mempunyai kekurangan sama seperti manusia lainnya. Jillian teledor dan kurang disiplin. Tapi kalau Jillian dihadapkan dengan situasi dimana dia harus tekun dan disiplin, dia bisa menyesuaikan diri kok. Intinya, Jillian normal - normal saja kalau dinilai secara keseluruhan. Bahkan bisa digolongkan sebagai cewek dengan kelebihan di atas rata-rata. Tapi, sayang beribu sayang. Jillian sudah hampir empat tahun tidak punya pacar. Tapi perlu kalian ketahui, selama hampir empat tahun itu, Jillian sudah membuat banyak laki-laki patah hati. Bahkan ada yang selama itu masih setia menjadi penggemar sejati Jillian. Hanya mengharapkan balasan cinta darinya, bukan dari perempuan lain. Ada dua laki-laki yang Jillian buat seperti itu. Tapi bagi Jillian , itu bukan merupakan suatu kebanggaan yang perlu disebar luaskan. Jillian bukan tipe perempuan pemberi harapan palsu supaya tetap punya pengagum setia tanpa imbalan apa-apa. Tidak, Jillian bukan tipe perempuan yang kurang ajar seperti itu. Dia sangat menghargai perasaan seseorang dan tidak sedikitpun pernah bermaksud untuk menyakiti siapapun. Kalau Jillian menolak seorang laki-laki, dia selalu siap kalau laki-laki itu akan move on dan berhenti memberikan perhatian untuknya, karena seperti itulah bagaimana seharusnya alam semesta ini bekerja. Setiap orang berhak bahagia. Baginya saat ini, memiliki seorang pasangan yang ia cintai dan mencintainya lah adalah suatu keberhasilan. Jillian tidak perduli berapa banyak laki-laki yang tergila-gila dengannya. Jillian tidak perduli berapa laki-laki yang mengharapkan cintanya. Toh, selama hampir empat tahun Jillian menyendiri, dia juga berkali-kali merasakan patah hati. Itulah yang terjadi pada Jillian. Berkali-kali jatuh cinta, belum pernah berbalas. Itulah ironisnya kehidupan Jillian. Berkali-kali menolak cinta, pernah juga dicampakkan cinta. Itulah realita yang sebenarnya. Yang jarang diangkat ke dalam novel atau film drama. Tidak klise, namun mungkin banyak juga yang mengalaminya di dunia nyata. Untuk kasus Jillian, faktor x lah penyebab dari kesendiriannya. Jillian tidak pernah memilih untuk berada dalam situasi yang terus menerus seperti itu. Nasib lah yang memilihnya. Tidak jarang Jillian ikut hanyut berurai air mata ketika menonton film romantis yang isinya adalah tentang pertemuan cinta sejati yang telah lama dinanti-nanti. Proses dalam cerita film tersebut seperti merefleksikan kehidupan nyata Jillian, hanya saja endingnya yang berbeda dengan kehidupan Jillian. Kebanyakan film romantis memiliki ending yang membahagiakan, terjadinya pertemuan cinta sejati yang telah lama dinantikan. Tapi Jillian belum mendapatkan ending yang seperti itu. Jillian seolah masih berada dalam chapter pertengahan dari sebuah film. Belum mencapai endingnya.  Ada masa dimana Jillian merasa sangat lelah dengan keadaan yang terus menerus tidak berubah dan keinginan untuk segera merubahnya seolah menggebu-gebu. Tapi toh Jillian tidak bisa berbuat apa-apa. Jillian pun ragu apakah dia bisa terus bertahan dengan keadaan yang seperti itu. Tapi Jillian masih memiliki Tuhan. Jillian masih selalu memanjatkan doa dan menyimpan harapan. Entah ada berapa orang yang seperti Jillian. Apakah diantara kalian ada juga yang seperti Jillian? Apakah kalian termasuk di antara dari miliyaran orang yang masih dalam pencarian? Semoga kalian dan Jillian segera mendapatkan ending yang kalian harapkan :)