Rabu, 05 September 2018

Movie Review: The Nun (2018) - Spoiler Alert

Oke.. sebelum ngomongin filmnya, mari kita bahas dulu antusiasme penontonnya. Kebetulan saya berkesempatan nonton film ini dihari premier dan di jam prime time yaitu jam 19:15 WITA. Beli tiketnya lewat Tix ID jadi kita bisa pilih kursi duluan dan bisa terus pantau apakah kursi-kursi disamping masih kosong atau sudah ada yang ngisi. Seluruh seat di teater sudah hampir full-booked akan tetapi seat disamping saya kosong karena memang seat itu hanya satu, ga cocok untuk orang-orang yang mau nonton rame-rame bareng teman atau keluarga. Tapi siapa sangka ketika film sudah mau mulai, ada aja yang mau beli tiket dengan duduk di kursi itu, terpisah sama teman-teman yang lain. Dan juga kursi paling depan dekat layar jadi full ! padahal terakhir saya pantau di app tiga baris paling depan masih kosong. Nonton duduk terpisah dari teman, atau nonton paling depan dekat layar sampai leher sakit, semua itu rela dilakukan demi untuk liat film spin-off dari The Conjuring 2, yaitu The Nun. 

Mungkin sudah banyak yang nungguin film ini tayang dari tahun lalu. Semua pada penasaran pengen tau asal usul Valak, setan yang berwujud biarawati jahat yang menghantui sebuah keluarga di Einfield, Inggris. Di film ini, jelas terjawab Valak berasal darimana akan tetapi saya masih tetap punya satu pertanyaan besar yang jawabannya ga saya temukan di film The Nun ini, but will talk about it later at the end. Yang pasti, ga perlu menunggu berlama-lama untuk merasakan sensasi mencekam dari sebuah film horor. Intronya aja udah banyak bikin kaget dan langsung disuguhi dengan scoring yang bikin ngilu saking mencekamnya (nah lho gimana tuh scoring yang bikin ngilu? :D). Yang pasti kehadiran Valak sebagian besar selalu dibarengi dengan scoring yang ga setengah-setengah dan bikin merinding.

Cerita film ini berawal dari kejadian biarawati yang bunuh diri di sebuah biara terkutuk di daerah terpencil di Rumania. Kejadian tersebut membuat Vatikan perlu menyelidiki ada apa sebenarnya di biara tersebut dan perlu mengevaluasi apakah biara itu masih layak untuk menjadi tempat suci. Diutuslah seorang pastor yang sudah terbiasa mengivestigasi kasus-kasus diluar nalar, yaitu pastor Burke. Tidak ingin menyelidiki sendirian, pastor Burke minta ditemani oleh seorang biarawati yang punya indera keenam yaitu suster Irene. Sedikit info, pemeran suster Irene adalah adik kandung dari Vera Farmiga, pemeran Lorraine Warren di The Conjuring 1 & 2. Suster Irene inilah yang menjadi pemecah solusi dan petunjuk untuk mengungkap misteri yang ada di biara tempat Valak bersemayam.

Ada lagi satu pemeran utama dalam film ini, yaitu Maurice alias "Frenchie" yang nanti dibagian akhir dijelaskan kalau tokoh tersebut ada sedikit keterkaitan dengan cerita di film The Conjuring 1. Frenchie adalah seseorang yang menemukan jasad biarawati yang bunuh diri di biara dan kesengsem sama suster Irene. Awalnya dia hanya bertugas mengantarkan pastor Burke dan suster Irene ke biara tapi karena dia ada rasa dengan si suster jadilah dia ikut terlibat untuk menyelamatkan Burke dan Irene dari teror demi teror yang datang ke mereka sejak mereka memutuskan untuk memasuki wilayah terkutuk hingga ke sampai ke biara. Peran Frenchie disini sebagai pemberi intermezzo dari suasana tegang dalam film. Ada beberapa adegan - adegan dan dialog lucu yang diberikan oleh Frenchie supaya kita ga terlalu tegang disepanjang film, akan tetapi jangan berharap banyak untuk sering-sering ketawa karena ga lama kemudian kita akan kembali disuguhkan dengan adegan-adegan mencekam lagi.

Balik ke cerita, setelah tiba di biara, kejadian - kejadian aneh mulai dialami oleh Burke dan Irene. Masing-masing dari mereka mulai dihantui oleh setan-setan yang terbentuk dari pengalaman masa lalu mereka. Akan tetapi bagi Irene, karena dia diberi kemampuan untuk melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat orang lain, sedikit demi sedikit dia bisa menguak misteri yang ada di biara tersebut. Mulai dari diberi petunjuk oleh para roh-roh biarawati yang sudah meninggal hingga kejadian masa lalu tentang bagaimana Valak bisa menghantui tempat itu dan cara supaya Valak bisa diusir selama-lamanya.

Singkatnya, biara tersebut dulunya adalah tempat pemujaan setan yang ritualnya bisa membuka gerbang neraka supaya iblis bisa masuk ke alam kita. Akan tetapi tentara Rumania jaman dulu berhasil menaklukan tempat tersebut dan menutup gerbang neraka dengan darah Yesus. Agar gerbang neraka tersebut tidak bisa terbuka lagi selamanya, dijadikanlah tempat itu sebagai biara yang ditinggali oleh para biarawati yang tidak henti-hentinya berdoa secara bergantian agar gerbang neraka tidak akan pernah terbuka. Akan tetapi, karena suatu hari ada perang dan ada serangan bom di biara itu, akhirnya gerbang neraka terbuka lagi dan munculnya Valak adalah sebagai pertanda bahwa gerbang neraka telah terbuka. 

Endingnya, Valak berhasil diusir selamanya ke neraka dan biara serta daerah disekitarnya kembali menjadi suci lagi. Tapi pertanyaan besar saya adalah kalau memang Valak bisa diusir, kenapa dia bisa muncul lagi beberapa puluh tahun setelahnya dan meneror sebuah keluarga di Einfield? Mainnya juga jauh banget, dari Rumania terus jadi melancong ke Inggris. Tidak dijelaskan sama sekali jawabannya di film The Nun. Dan untuk keterkaitan Frenchie di film The Conjuring yang pertama, dia adalah orang yang ada dicuplikan video eksorsisme milik Ed Warren yang dipresentasikan di sebuah seminar. Meskipun Valak sudah diusir, tapi Frenchie berhasil dirasuki oleh sisa-sisa roh jahat dari biara dan proses excorsist nya adalah adegan yang muncul di pertengahan dalam film The Conjuring 1 dan memberikan penglihatan untuk Lorraine tentang ancaman Valak yang difilmkan di The Conjuring 2.

Overall menurut saya film ini memiliki essence horor yang luar biasa. Karena dari awal hingga akhir hanya sekitar 10% saja ceritanya yang tidak mengandung materi horor, sisanya ya adegan-adegan menegangkan semua. Jumpscare andalan jelas ditampilkan, tapi tidak murahan. Yang pasti menurut saya The Nun adalah spin-off dari The Conjuring yang jauh lebih baik dari Annabelle. Lagi-lagi James Wan mampu memukau penggemar film horor dan menebus kekecewaan kita semua setelah filmnya yang terakhir, Insidious: The Last Key. Meskipun ada sedikit kekecewaan dari penonton karena setannya yang.. (mending nonton aja sendiri yah buat tau lanjutan kalimat ini :D) Tapi secara pribadi, saya rasa film ini pantas untuk dapat rate 8,5/10 , and of course... we all can't wait to see another James Wan movie !


Tidak ada komentar:

Posting Komentar