Kamis, 10 Agustus 2017

Hati-hati Modus Penipuan Penarikan Uang dari ATM !

Saya ingin berbagi pengalaman tentang modus penipuan yang saat ini marak terjadi. Tujuannya untuk meningkatkan kewaspadaan bagi semua orang supaya bisa lebih berhati-hati apabila ada penipu yang menghubungi lewat telepon dan menginstruksikan untuk pergi ke ATM terdekat.
Saya sendiri rasanya sudah lebih dari tiga kali mendapat telepon dari penipu yang menyuruh saya untuk pergi ke ATM dan mengikuti instruksi yang diberikan. Mereka mendapat nomor telepon saya dari situs jual beli online OLX. Untuk iklan yang saya pasang di OLX adalah iklan rumah sewa.  Biasanya penjual online memang sering jadi sasaran empuk bagi penipu yang berpura-pura ingin menjadi pembeli.
Pengalaman pertama saya mendapat modus penipuan transaksi ATM sekitar enam bulan yang lalu. 
Pertama, saya di SMS oleh orang yang mengaku bernama H. Malik (perlu diketahui, para penipu kebanyakan menggunakan gelar seperti haji atau gelar sarjana untuk meyakinkan orang yang ditipu kalau mereka akan membeli barang yang kita tawarkan). Dia bilang kalau dia tertarik dengan rumah yang saya sewakan dan ingin langsung menyewa selama dua tahun. Penipu biasanya tidak terlalu banyak tanya dan langsung ingin segera mentransfer DP atau uang muka ke kita. Harapan mereka adalah supaya kita bisa cepat-cepat disuruh ke ATM dan mereka bisa segera mengambil uang kita. 
Waktu itu, si H. Malik ini bilang dia sudah transfer lima juta ke saya sebagai tanda jadi menyewa rumah. Tapi saya masih belum terima laporan dari sms banking sama sekali. 
Kemudian dia berulang kali menelpon saya dan berpura-pura kebingungan karena dia sudah transfer uang tapi saya belum terima, seolah-olah dia takut kehilangan uangnya. Kemudian, dia bilang mau telepon mandiri Call 14000, karena sebelumnya saya menginformasikan kalau bank saya adalah Mandiri dan untuk transfer uang muka ke rekening Mandiri saja. Yang bikin saya mulai curiga adalah ketika dia terus melibatkan saya untuk ikut mengurus hilangnya uang fiktif dia itu. Dia telepon saya lagi dan kali ini saya juga disambungkan dengan telepon tiga arah melibatkan "customer service Mandiri" palsu alias komplotannya yang berperan sebagai CS Mandiri. Karena saya masih sedikit ragu apakah ini benar-benar penipuan, saya ladeni saja telepon tiga arah tersebut. Saya disuruh ke ATM terdekat oleh si CS dengan alasan membantu si H.Malik untuk bisa mengembalikan uangnya, sebelumnya juga si CS palsu menanyakan saldo terakhir saya dan pertanyaan mencurigakan lainnya. Akhirnya setelah makin jelas modus penipuan mereka, saya langsung tutup saja teleponnya dan langsung mem-blok nomor penipu tersebut untuk menghindari hal - hal yang tidak diinginkan. 

Itulah pengalaman pertama saya mendapat modus penipuan yang melibatkan transaksi di ATM. Setelah kejadian tersebut, saya beberapa kali masih mendapatkan telepon -telepon dari para penipu yang berpura-pura ingin menyewa rumah saya. Sepertinya mencantumkan nomor telepon di OLX lumayan rawan menjadi sasaran penipuan, akan tetapi saya tidak punya pilihan lain karena hanya itu satu-satunya cara mudah bagi calon penyewa yang ingin benar-benar menyewa rumah saya untuk menghubungi saya langsung. Saya hanya perlu lebih waspada saja dengan orang-orang yang mencurigakan dan hanya berpura-pura menjadi calon penyewa.

Singkat cerita untuk modus penipuan selanjutnya yang saya alami lumayan sedikit beda dan "canggih". Kali ini si penipu bisa memberikan bukti transfer  yang sangat meyakinkan. 
Modus penipuan dilakukan dengan mengatasnamakan "Mandiri Bisnis". Jadi si penipu bilang kalau dia transfer dan memberikan bukti transfer lewat mandiri bisnis. Akan tetapi untuk bisa mengambil uangnya, kita harus cepat-cepat ke ATM dalam waktu satu jam kalau tidak transaksinya akan batal dan kita tidak bisa mengambil uangnya. Berikut contoh bukti transfer fiktif yang hampir sama dikirim ke saya yang saya comot dari blog "aldyradiany" (bukti transfer fiktif yang saya punya sudah terlanjur saya hapus tanpa saya simpan dulu di galeri handphone)
Bukti transfer fiktif penipu
Meskipun saya sudah dikirimkan bukti transfer dan si penipu sudah mengirimkan alamat dan nama lengkapnya untuk meyakinkan saya,  tapi saya tidak percaya begitu saja karena laporan sms banking kalau ada uang masuk belum juga saya terima. Saya juga langsung cek di internet mengenai modus penipuan seperti ini dan benar saja, banyak sekali referensinya yang saya baca kalau ini hanyalah modus penipuan baru. Akhirnya langsung saya blok nomor si penipu supaya tidak bisa telepon - telepon saya lagi dan saya juga langsung hapus history chat dari dia di whatsapp.

Bagi para penjual di situs jual beli online seperti OLX, Bukalapak, Tokopedia dan lain-lain, harap waspada dengan penipuan semacam ini karena yang saya lihat lumayan banyak penjual yang tertipu dan harus rugi uang berjuta-juta karena terperdaya oleh kebohongan para penipu tersebut. Tapi apabila kita bisa jeli mengamati, maka kita bisa membedakan mana calon pembeli yang asli dan mana calon pembeli yang ternyata hanya ingin menipu. Karena dari pengalaman saya, mereka memiliki beberapa persamaan dalam berbicara dan dalam memberikan data diri. Berikut ciri-ciri pembeli penipu yang harus kita waspadai:
  1. Dalam memberikan informasi nama, mereka biasanya memilih nama - nama yang berwibawa supaya kita terkecoh dan mengira mereka bukan penipu. Kadang juga mereka menggunakan gelar Haji, dokter, atau menambahkan embel-embel gelar sarjana S1 atau S2 atau S3, sesuka hati mereka. (Contoh nama-nama penipu yang pernah menghubungi saya: H. Malik, Dr. Sugeng Riyanto, Gunardi Ishak, dll)
  2. Mereka tidak terlalu punya banyak pertanyaan dengan produk yang kita tawarkan dan langsung ingin membeli produk kita, kadang to the point ingin mentransfer uang muka berjuta-juta tanpa ragu. Tapi ada juga penipu yang berpura-pura mendiskusikan dulu sebelum setuju untuk mentransfer uang muka. Contoh kasus yang saya alami, si penipu berpura-pura mendiskusikan dulu dengan istrinya apakah setuju untuk menyewa rumah saya selama dua tahun. Tapi biasanya, tidak memakan waktu lama untuk menunggu si penipu pura-pura diskusi, pasti mereka langsung telepon kita lagi karena tidak sabar untuk mencuri uang yang kita punya di ATM
  3. Setelah bilang kalau uangnya sudah ditransfer, mereka akan berulang-ulang kali menelpon  kita lagi. Dengan alasan bertanya apakah uangnya sudah kita terima atau belum. Dan ketika kita bilang belum, mereka pura-pura kelimpungan, ceritanya mereka panik nih uang jutaan mereka lari kemana. Dan disitulah kita dipaksa ke ATM untuk tarik tunai uang fiktif mereka yang sudah ditransfer. Hati-hati , di tahap ini modus penipuan bisa beragam. Seperti yang saya ceritakan sebelumnya, ada yang pura-pura panik uang yang sudah ditransfer kok belum diterima oleh kita, ada yang ceritanya melibatkan customer service bank palsu, ada juga yang pura-pura transfer menggunakan mandiri bisnis, e-cash, dan lain-lain intinya yang mengharuskan kita untuk ke ATM.
Kesimpulannya, jangan pernah percaya dengan orang yang menyuruh kita untuk pergi ke ATM. Minimal gunakan SMS banking, karena sangat berguna bagi kita untuk mengetahui apakah ada uang yang masuk di rekening kita dan uang yang keluar, terutama bagi para penjual di situs belanja online. Karena transaksi secara online memang praktis dan memudahkan tapi sayang sekali juga sangat rentan oleh penipuan. Semoga kasus-kasus penipuan seperti ini bisa jadi perhatian pihak yang berwenang dan pihak bank untuk menyelediki. Minimal kalau ada satu penipu yang berhasil diringkus, yang lain pasti juga mulai takut untuk menipu masyarakat lewat transaksi ATM. Semoga artikel yang berisi pengalaman pribadi saya ini juga bisa mencegah bertambahnya korban penipuan...







Tidak ada komentar:

Posting Komentar