Rabu, 22 November 2017

Movie Review: November Criminals (2017)

Ketika melihat sebuah film yang dibintangi Ansel Elgort, saya pasti langsung tertarik untuk nonton. Eh, ditambah lagi ada Chloe G Moretz yang ikut main satu frame dengan Ansel, saya langsung jadi tambah excited lagi. Judul filmnya November Criminals, genre crime drama. Jujur, saya tidak menyangka di film ini Ansel (as Addison) dan Chloe (as Phoebe) become an item alias berperan sebagai sepasang kekasih. Saya pikir mereka bakal berperan jadi adik kakak saja, karena menurut saya pribadi mereka kurang cocok untuk menjadi pasangan. Ansel dan Shailene Woodley, lumayan serasi. Ansel dan Gabriella Wilde, perfection. Both are banging couple, both are extremely hot ! Tapi Ansel dan Chloe? well.. a little bit awkward. Mungkin karena saya juga sedikit terpengaruh dengan film yang saya tonton sebelumnya yaitu Carrie dimana mereka berdua berperan sebagai orang yang bertolak belakang, Ansel diceritakan sebagai cowok populer dan Chloe dikasih peran menjadi cewek culun yang enak buat dibully. 

Terlepas dari cast dan perannya masing - masing, film November Criminals sendiri menurut saya cukup menarik secara keseluruhan. IMBD kasih nilai 5.3 dari 10 tapi menurut saya film ini pantas diberi nilai lebih tinggi dari itu. Alur ceritanya untuk jenis film crime drama cukup ringan. Ada melibatkan pembunuhan, tapi film ini dijamin bebas dari adegan berdarah-darah. Dan juga ada steamy scene yang tidak terduga , and that is quite the nice part for me (lol) meskipun saya masih tetap pada pendapat yang sama kalau akan jauh lebih baik bila adegan tersebut "dieksekusi" oleh Ansel dan Gabrielle. Secara keseluruhan film ini banyak menceritakan tentang hubungan Addison dan Phoebe dengan keluarga mereka masing-masing. Addison yang baru ditinggal mati oleh ibunya harus menghadapi kenyataan pahit lagi karena ditinggal mati oleh teman baiknya, Kevin Broadus. Addison merasa kematian temannya tersebut sangat janggal dan ingin mengungkap misteri dibalik pembunuhan tersebut.

Phoebe yang baru saja berpacaran dengan Addison mau tidak mau jadi ikut terlibat dalam proses mengungkap misteri tewasnya Kevin. Hal ini sempat membuat hubungan Phoebe dan ibunya yang sudah sedikit renggang, menjadi lebih buruk lagi. Ibunya melarang Phoebe untuk berhubungan dengan Addison karena dia tidak mau terlibat dengan apapun yang diperbuat oleh Addison. Akan tetapi seperti kebanyakan anak remaja yang sedang jatuh cinta, apapun tidak akan dapat menghentikan keinginannya, Phoebe memutuskan tetap ingin terlibat dengan Addison. Hingga akhirnya mereka menemukan fakta yang cukup mengejutkan tentang lingkungan pertemanannya yang juga terkait dengan tewasnya Kevin.

Meskipun plot film ini tentang pembunuhan, tapi jangan terlalu berharap akan ketegangan yang memicu adrenalin di saat menonton. Karena esensi dramanya lebih mendominasi dibanding atmosfer thrilling nya. Juga kita akan disuguhkan dengan percintaan young love yang manis dan polos antara Addison dan Phoebe. Secara pribadi saya akan memberi film ini rating 6,5 / 10 karena drama percintaannya yang tidak berlebihan, dengan intisari cerita yang sama sekali tidak perlu membuat kita harus berpikir atau menebak ini dan itu seperti pada film Happy Death Day. Akan tetapi untuk sebuah film layar lebar, film ini benar-benar kurang "nendang" mungkin setara dengan film-film produksi Hallmark. Buat para pembenci film semacam Saw dan pecinta film The Fault in Our Stars, film ini cocok ditonton buat kalian. Tanggal rilisnya sendiri kalau saya lihat di Wikipedia adalah 8 Desember 2017 dan saya juga heran kenapa saya sudah bisa nonton versi HD lengkap dengan English subtitlenya via Putlocker. Well.. I think maybe it's just my luck. ;)





Selasa, 21 November 2017

Tentang Rina Nose, Gal Gadot dan Film Naura Genk Juara

Bulan November 2017 ini adalah bulan yang menjadi saksi bisu akan banyaknya peristiwa yang menggemparkan negeri ini. Salah satunya adalah ketum Partai Golkar  yang merupakan (terduga) koruptor uang triliunan, Bapak Setya Novanto yang sukses meramaikan cerita bangsa dengan drama-drama yang dia buat untuk mangkir dari panggilan KPK. Tapi kali ini saya tidak mau bicara lebih banyak tentang orang sakti dan super powerful tersebut, karena pasti tidak akan ada habisnya. Yang menarik perhatian saya belakangan ini adalah masalah yang berkenaan dengan agama.
Yang pertama adalah artis kenamaan ibukota, Rina Nose yang tiba-tiba membuat banyak muslimah terkejut dengan keputusannya untuk melepas hijab yang kurang dari setahun sudah dia kenakan.
Yang kedua adalah wanita cantik berkebangsaan Israel yang memerankan tokoh superhero feminis Wonder Woman, Gal Gadot yang menurut media entertainment internasional Enews ternyata dia tidak hanya superhero di film tapi juga superhero di dunia nyata.
Yang ketiga adalah film untuk anak-anak yang berjudul "Naura dan Genk Juara" yang ternyata sangat kontroversial, dan hal tersebut sengaja tidak diperlihatkan di trailer supaya lebih menarik minat orangtua untuk mengajak anak-anaknya menonton film tersebut.

Setelah banyak berselancar alias browsing dan menelusuri media sosial baik instagram, snapchat, google search, youtube dan lain-lain, menurut saya banyak sekali orang-orang yang berhasil digiring opininya oleh pihak-pihak tertentu. 
Untuk masalah yang pertama, Rina Nose yang melepas hijabnya. Banyak netizen yang berkomentar "masa bodoh", "itu hak dia", "terserah dia selama kita ga dirugikan apa-apa", "kenapa sih mesti ngeributin masalah agama terus". Kalau yang berkomentar seperti itu adalah non muslim, wajar saja. Karena memang fenomena lepas hijab ini tidak akan sedikitpun berpengaruh kepada mereka. Mirisnya, sebagian orang yang berkomentar seperti itu adalah orang-orang yang di KTP nya tercatat sebagai orang Islam. Jujur saya kesal tapi juga kasihan dengan orang-orang semcam ini. Kesalnya karena mereka sama sekali tidak menunjukkan kepedulian dengan agamanya. Dan kasihan, karena mereka orang-orang yang cuma bisa berpikir sempit dan merasa bahwa keputusan lepas hijab seorang artis tidak ada pengaruhnya sama sekali bagi orang lain. 
Bicara masalah hak, memang adalah hak bagi semua orang tentang bagaimana mereka mau menganut dan menjalankan agama atau malah memilih tidak beragama sama sekali. Akan tetapi untuk kasus Rina Nose ini , tentu sedikit banyak akan ada pengaruhnya bagi masyarakat kita. Dia adalah seorang public figure yang terkenal dan apa yang mereka lakukan tidak menutup kemungkinan menjadi contoh bagi orang yang melihat dia. Selain itu, ada kata-katanya yang juga mengarah ke atheisme meskipun hal tersebut sudah disanggah oleh dia sendiri. Betapa sombongnya dia dengan mengatakan tidak butuh Tuhan untuk bisa hidup damai dan tenteram. Hal inilah yang membuat Ust Abdul Somad menyebut dia pesek dan tidak menarik sebagai artis dengan tujuan untuk mengimbangi kesombongannya. Dan lagi-lagi apabila yang bicara begitu adalah seorang ustadz, sudah bisa ditebak sebagian orang langsung menyoroti dan melabeli ucapannya sebagai sebuah kontroversi.

Kemudian ada fenomena wanita super Gal Gadot yang sekarang sedang bersinar di dunia perfilman Hollywood karena sudah sukses memerankan superhero wanita Wonder Woman. Saya cukup tersulut dengan postingan video dari Enews tadi pagi. Di video tersebut digambarkan kalau Gal Gadot tidak hanya bersikap seperti superhero di film tapi juga superhero di dunia nyata ketika dia berusaha menenangkan seorang anak kecil perempuan yang sedang menangis di depannya. Satu contoh baik itu sudah menjadikannya sebagai superhero oleh media internasional. Tapi apakah semua orang tahu, kalau sebagai seorang yahudi, dia telah mendukung militer Israel untuk memerangi Palestina? Apakah semua orang tahu dia mendukung bagaimanapun cara tentara Israel membunuh anak-anak kecil Palestina? Setidaknya negara Libanon tahu akan hal itu dan melarang pemutaran film Wonder Woman di negara tersebut sebagai bentuk menentang zionis yang sudah menindas muslim sejak berpuluh-puluh tahun lamanya. Sayang sekali sebagian besar orang di dunia seperti tutup mata dan tutup telinga ketika muslim yang ditindas. Bayangkan saja, hanya puluhan orang mati di Las Vegas dan Manchester kemarin sudah membuat banyak aktor, aktris, penyanyi kelas dunia menggalang dana, konser amal dan lain-lain. Tapi apakah ada penggalangan dana atau konser amal yang dicetuskan para pesohor dunia untuk jutaan muslim di dunia yang sudah mati karena penindasan dan terorisme besar-besaran?
Dan balik lagi , apakah dengan fakta bahwa Gal Gadot, seorang zionis yang mendukung penindasan muslim di Palestina masyarkat dunia masih melihatnya sebagai seorang superhero? Yang saya lihat sejauh ini, iya, dia masih dianggap seorang Wonder Woman sejati oleh banyak orang. Dan lagi-lagi muslim yang dianggap terlalu sensitif dan "baperan".

Terakhir, ada sebuah film musikal anak-anak yang kalau sepintas kita lihat mirip dengan film Petualangan Sherina, judulnya adalah Naura dan Gank Juara. Setelah mulai muncul banyak kecaman tentang film tersebut, saya penasaran untuk lihat trailernya. Sama sekali tidak ada sesuatu yang kontroversial di trailer film tersebut, dan mungkin itulah trik dari si pembuat trailer untuk menarik minat penonton yang kebanyakan adalah orangtua yang ingin menyuguhkan tontonan positif di layar lebar untuk anak-anak mereka di tengah-tengah banyak suguhan tontonan di televisi yang tidak bermutu dan menyesatkan. Akan tetapi siapa sangka film yang seolah-olah sangat bagus untuk dipertontonkan ke anak-anak adalah film yang seharusnya dilarang untuk tayang karena sangat memiliki unsur SARA yang negatif. Dalam film tersebut digambarkan kalau oknum - oknum penjahat adalah muslim berjenggot yang gemar berdzikir dan mengucap takbir. Sangat jelas kalau film ini bertujuan untuk mendidik anak kecil yang masih belum terlalu mengerti dan membedakan mana yang benar dan mana yang salah untuk membenci Islam dan penganut-penganutnya. Kalau ditelusuri lebih jauh, sutradara film ini adalah Eugene Panji yang merupakan pendukung bapak ahok atau yang biasa disebut dengan "kecebong". Begitu juga dengan produser dan timnya yang lain.
Apakah ada tindakan tegas untuk para ahoker yang masih gagal move on tersebut karena sudah mendiskreditkan Islam secara terang-terangan melalui film? Saya masih tidak yakin. Dengan segala kemelut SARA yang terjadi di negara ini, lucunya lagi-lagi ada beberapa orang yang masih menyalahkan Islam dengen sebutan radikal, primitif, tidak toleran dan lain-lain apalagi kalau film ini sampai memicu adanya gerakan 212 jilid sekian.

Tiga peristiwa yang saya sedikit paparkan diatas memiliki sebuah persamaan. Ketika agama malah dituduh sebagai penyulut kericuhan. Banyak orang yang berhasil dipengaruhi oleh media dan langsung memiliki opini tertentu terhadap sebuah agama. Sayangnya mereka tidak menggali lebih dalam untuk melihat mana yang benar dan mana yang salah, tapi memang sudah sulit untuk bisa membedakan benar atau salah ketika mata hati dan pikiran sudah dibutakan oleh postingan demi postingan. Ketika Buni Yani dan Jonru Ginting dipenjara karena menyuarakan kebenaran lewat sosial media lewat postingannya, investigasi kasus Viktor Laiskodat yang jelas-jelas menyuarakan ujaran kebencian, fitnah dan provokasi SARA malah sekarang sudah dihentikan. Tidak perlu berpikir jauh-jauh apa yang diperlukan bagi semua orang untuk bisa menemukan kedamaian, karena solusinya hanyalah satu, yaitu adanya keadilan...


Gloomy Wednesday,
Nov 22nd 

Senin, 06 November 2017

Review KFC Chochicks (Ayam Goreng Campur Saus Coklat Pedas)

Saya termasuk orang yang suka mencoba makanan atau minuman baru dan yang unik-unik. Kali ini saya penasaran sekali ingin mencoba menu baru dari KFC, yaitu Chicken Chochiks; kelezatan ayam goreng KFC dilengkapi dengan saus coklat yang rasanya manis dan pedas. Saya termasuk fans berat KFC, sudah selama beberapa tahun ini saya hampir rutin tiap hari makan siang dengan menu KFC jadi semua menu bisa dibilang sudah saya coba. Kecuali chaki meal, alasannya bukan karena tidak suka tapi karena saya tidak mau di-judge saja kalau sudah tua begini tapi makanannya masih makanan anak kecil, hehe. 

Anyway, hari ini (7/11/2017) saya yang sudah dua hari penasaran ingin coba menu baru KFC akhirnya punya kesempatan untuk mencoba. Saya pesan lewat go-jek satu pc ayam goreng crispy coklat dan satu nasi. Awalnya sih mau coba juga menu baru burger "zuper krunch", tapi sayangnya stok tidak tersedia. Setelah pesanan saya datang, karena rasa penasaran ditambah perut ini juga sudah keroncongan, saya jadi tidak sabar untuk segera mencoba menu kombinasi paling unik dari KFC ini. Saus coklatnya sendiri dipisah di wadah lain. Langsung saja saya campur di atas ayam crispy yang terlihat super duper menggiurkan. 




Sebelum saya nikmati bersama dengan ayam goreng, saus coklat pedasnya saya colek sedikit. Dan benar saja, rasanya unik sekali. Manisnya coklat, dipadu dengan rasa pedas yang saya kurang mengerti juga rasa pedasnya terbuat dari apa. Cuma, saya langsung sedikit skeptis kalau saus ini dimakan bersama ayam rasanya akan jadi luar biasa. Akhirnya saya coba cocol sedikit daging ayam ke saus coklat pedas tersebut. Dan rasanya... sangat aneh! Dibilang unik, ya pasti unik. Tapi saus coklat pedas dan ayam goreng crispy KFC bukan kombinasi yang bagus menurut saya. Satu kata yang menggambarkan rasa ayam coklat ini adalah "eneg".



Saus coklatnya sendiri juga cukup bikin "eneg" karena benar-benar coklat pasta yang manis tapi ada rasa pedasnya. Itu saja bukan kombinasi yang bagus, ditambah lagi dimakan bersama ayam goreng crispy dan nasi. Oh boy.. selera makan ayam KFC saya jadi tidak se-nafsu seperti biasanya. Tapi pada akhirnya semua bisa saya habiskan, kecuali nasinya. Saya juga jadi agak banyak minum karena sausnya lumayan pedas dan untuk menghilangkan rasa "eneg" juga.

Kira-kira itulah review menu baru chicken chochicks dari saya. Mungkin menu tersebut adalah bukan menu favorit saya, tapi bagi saya KFC dibanding restoran fast food lain, tetap jadi yang juara. Mungkin juga ada yang suka dengan menu ini, karena rasanya yang unik. Buat kalian yang penasaran cari tahu sendiri, bagaimana rasa ayam goreng campur coklat manis pedas, selamat mencoba ! :)