Kamis, 21 Desember 2017

Back to "Jekardah" (Culinary Adventure)

Akhirnya setelah beberapa tahun sejak terakhir saya menginjak Jakarta, saya berkesempatan untuk mengunjungi kota metropolitan ini lagi. Big city with awful traffic yet memorable. Saya mendapat tugas untuk memberikan training selama kurang lebih seminggu kepada sekitar 15 karyawan perusahaan pertambangan yang lokasi trainingnya di kantor pusat mereka dan juga di meeting room sebuah hotel di daerah Jakarta Utara. Selama enam hari di Jakarta mostly saya menghabiskan waktu untuk kerja dari pagi sampai sore menjelang malam. Akan tetapi saya selalu menyempatkan diri untuk nge-mall setelah lelah mengajar dan berkutat dengan data-data. 

Mal yang paling dekat dengan hotel adalah Emporium Mall Pluit. Not much yang bisa dilihat di mal itu, meskipun mall nya tergolong cukup besar. Akan tetapi kebanyakan tenant nya juga sudah bisa saya temukan di kota saya sendiri, Balikpapan. Biasanya saya cuma kulineran saja kalau di Emporium. Saya cari resto yang tidak ada di Balikpapan dan kebanyakan ketemunya resto Jepang. Tapi juga sempat coba satu resto steak yang namanya Fiesta Steak. Not bad... Rib eye nya boleh dicoba, sebenarnya penasaran dengan T-bone steak tapi pas saya kesana lagi kosong :(

Selanjutnya saya coba ke mall yang agak sedikit jauh yaitu Mal Taman Anggrek. Disana saya bisa lebih berpetualang lagi dalam hal mencoba kuliner-kuliner baru. Kebanyakan mall di Jakarta menawarkan pilihan makanan Jepang, tapi berhubung saya sudah sangat bosan dengan sushi, tepanyaki dan semacamnya, saya memutuskan untuk memilih jenis kuliner yang lain dan ketemulah saya dengan restoran Thailand, Thai Xtreme yang menyajikan masakan khas Thailand. Saya excited sekali karena saya ingin mencoba hidangan Thailand serta tidak sabar untuk mencoba Thai tea yang saya harap super authentic. Karena saya penggemar berat Thai tea dan biasanya saya cuma beli di tenant-tenant kecil seperti Khun Bear, Dum Dum, dll.

Sushi platter & Curry Ramen

The Dragon Sushi


Restonya sendiri bagus banget, bukan berarti mewah atau gimana tapi ambience nya itu lho.. romantis. Ada lilin di tiap meja dan ornamen-ornamen khas Thailand. Tidk heran ada sepasang kekasih betah berlama-lama bermesraan di pojokan (haha). Ketika disodori buku menu, saya lumayan bingung dengan pilihan makanannya yang masih asing buat saya. Setelah bolak balik halaman buku menunya, saya akhirnya memutuskan untuk order pad siauw beef. Sejenis kwetiau tapi tidak panjang dan lebar - lebar dengan potongan- potongan daging. Dan tentu untuk minumnya saya order Thai tea.

Pad Siauw Beef dan Thai Tea

Suasana resto Thai Xtreme yang cozy


Setelah beberapa lama menunggu akhirnya makanan saya datang juga. Tampilannya sangat menggoda dan begitu saya coba satu suap pad siauw beefnya, oh my God... Saya serasa "dilempar" ke surga. Enak luar biasaaaa... sederhana tapi enak. Pas sekali di lidah. Sebut saya drama atau apa tapi saya sampai ingin meneteskan airmata rasanya (hehe). Hanya saja potongan beef nya sedikit susah untuk dikunyah. Tapi untuk masalah rasa, saya sangat terkesima. Kemudian saya tidak sabar juga untuk mencoba thai tea yang authentic langsung dari resto Thailand. Dan.. saya kecewa. Masih jauh lebih enak thai tea yang saya beli di kios-kios kecil di mall. Mungkin karena kurang creamy jadi rasanya kurang "greget. Tapi, secara keseluruhan, I love Thai Xtreme ! :)

Hari terakhir di Jakarta, saya makan di resto The Duck King. Terakhir ke resto ini sudah lama sekali waktu saya masih kuliah di Surabaya. Dan saya berharap bisa mengobati kerinduan makan bebek peking dan nasi hainannya yang merupakan perfect combo buat saya. Tentu kedua hidangan tersebut masuk ke dalam pesanan saya ditambah dengan cumi-cumi kuah telur asin dan sayur buncis khas The Duck King. Minumnya lagi-lagi Thai tea, saya masih belum menyerah setelah dikecawakan dengan Thai tea yang saya pesan dari restoran Thailand. Siapa tau Thai tea nya Duck King bisa memperbaikinya.

Tidak lama kemudian pesanan saya datang semua. Tidak sabar saya menyerbu bebek peking dan nasi hainan. Sangat menggugah selera seperti waktu dulu , akan tetapi surprisingly malam itu, cumi-cumi telur asin lah bintangnya bagi saya. Dan lagi-lagi saya dikecewakan dengan Thai tea yang saya pesan. Mungkin memang Thai tea yang paling authentic adalah yang dari Khun bear, Dum Dum dan semacamnya. 

The Duck King's Dish
Terakhir, saya mencoba dessert spesial dari The Duck King yaitu sejenis coconut custard. Teksturnya seperti puding, seperti panna cotta tapi lebih ringan dan kelapanya sangat terasa. Lagi-lagi setelah mencoba satu suapan dari dessert tersebut, saya seperti "dilempar" ke surga. Tapi berhubung saya sudah cukup kenyang, dan dessertnya sendiri lumayan banyak jadi saya hanya mencoba beberapa suap saja.

Coconut pudding (image source: Trip Advisor)
Well, secara keseluruhan selama hampir seminggu saya di Jakarta rasanya masih kurang mengobati kerinduan saya dengan kota itu. Karena saya tidak berkesempatan untuk bertemu dengan keluarga-keluarga yang tinggal di Jakarta dan tidak sempat main ke daerah Jakarta Timur dan mengeksplor daerah lain di Jakarta lebih banyak. Akan tetapi, saya cukup puas dengan trip saya kali ini karena saya banyak mencoba kuliner-kuliner dari restoran di Jakarta yang tidak ada di Balikpapan. Semoga lain kali saya masih berkesempatan untuk kembali ke Jakarta bukan untuk kerja tapi murni untuk liburan saja.. See you next time, Jakarta :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar