Kamis, 21 Desember 2017

Back to "Jekardah" (Culinary Adventure)

Akhirnya setelah beberapa tahun sejak terakhir saya menginjak Jakarta, saya berkesempatan untuk mengunjungi kota metropolitan ini lagi. Big city with awful traffic yet memorable. Saya mendapat tugas untuk memberikan training selama kurang lebih seminggu kepada sekitar 15 karyawan perusahaan pertambangan yang lokasi trainingnya di kantor pusat mereka dan juga di meeting room sebuah hotel di daerah Jakarta Utara. Selama enam hari di Jakarta mostly saya menghabiskan waktu untuk kerja dari pagi sampai sore menjelang malam. Akan tetapi saya selalu menyempatkan diri untuk nge-mall setelah lelah mengajar dan berkutat dengan data-data. 

Mal yang paling dekat dengan hotel adalah Emporium Mall Pluit. Not much yang bisa dilihat di mal itu, meskipun mall nya tergolong cukup besar. Akan tetapi kebanyakan tenant nya juga sudah bisa saya temukan di kota saya sendiri, Balikpapan. Biasanya saya cuma kulineran saja kalau di Emporium. Saya cari resto yang tidak ada di Balikpapan dan kebanyakan ketemunya resto Jepang. Tapi juga sempat coba satu resto steak yang namanya Fiesta Steak. Not bad... Rib eye nya boleh dicoba, sebenarnya penasaran dengan T-bone steak tapi pas saya kesana lagi kosong :(

Selanjutnya saya coba ke mall yang agak sedikit jauh yaitu Mal Taman Anggrek. Disana saya bisa lebih berpetualang lagi dalam hal mencoba kuliner-kuliner baru. Kebanyakan mall di Jakarta menawarkan pilihan makanan Jepang, tapi berhubung saya sudah sangat bosan dengan sushi, tepanyaki dan semacamnya, saya memutuskan untuk memilih jenis kuliner yang lain dan ketemulah saya dengan restoran Thailand, Thai Xtreme yang menyajikan masakan khas Thailand. Saya excited sekali karena saya ingin mencoba hidangan Thailand serta tidak sabar untuk mencoba Thai tea yang saya harap super authentic. Karena saya penggemar berat Thai tea dan biasanya saya cuma beli di tenant-tenant kecil seperti Khun Bear, Dum Dum, dll.

Sushi platter & Curry Ramen

The Dragon Sushi


Restonya sendiri bagus banget, bukan berarti mewah atau gimana tapi ambience nya itu lho.. romantis. Ada lilin di tiap meja dan ornamen-ornamen khas Thailand. Tidk heran ada sepasang kekasih betah berlama-lama bermesraan di pojokan (haha). Ketika disodori buku menu, saya lumayan bingung dengan pilihan makanannya yang masih asing buat saya. Setelah bolak balik halaman buku menunya, saya akhirnya memutuskan untuk order pad siauw beef. Sejenis kwetiau tapi tidak panjang dan lebar - lebar dengan potongan- potongan daging. Dan tentu untuk minumnya saya order Thai tea.

Pad Siauw Beef dan Thai Tea

Suasana resto Thai Xtreme yang cozy


Setelah beberapa lama menunggu akhirnya makanan saya datang juga. Tampilannya sangat menggoda dan begitu saya coba satu suap pad siauw beefnya, oh my God... Saya serasa "dilempar" ke surga. Enak luar biasaaaa... sederhana tapi enak. Pas sekali di lidah. Sebut saya drama atau apa tapi saya sampai ingin meneteskan airmata rasanya (hehe). Hanya saja potongan beef nya sedikit susah untuk dikunyah. Tapi untuk masalah rasa, saya sangat terkesima. Kemudian saya tidak sabar juga untuk mencoba thai tea yang authentic langsung dari resto Thailand. Dan.. saya kecewa. Masih jauh lebih enak thai tea yang saya beli di kios-kios kecil di mall. Mungkin karena kurang creamy jadi rasanya kurang "greget. Tapi, secara keseluruhan, I love Thai Xtreme ! :)

Hari terakhir di Jakarta, saya makan di resto The Duck King. Terakhir ke resto ini sudah lama sekali waktu saya masih kuliah di Surabaya. Dan saya berharap bisa mengobati kerinduan makan bebek peking dan nasi hainannya yang merupakan perfect combo buat saya. Tentu kedua hidangan tersebut masuk ke dalam pesanan saya ditambah dengan cumi-cumi kuah telur asin dan sayur buncis khas The Duck King. Minumnya lagi-lagi Thai tea, saya masih belum menyerah setelah dikecawakan dengan Thai tea yang saya pesan dari restoran Thailand. Siapa tau Thai tea nya Duck King bisa memperbaikinya.

Tidak lama kemudian pesanan saya datang semua. Tidak sabar saya menyerbu bebek peking dan nasi hainan. Sangat menggugah selera seperti waktu dulu , akan tetapi surprisingly malam itu, cumi-cumi telur asin lah bintangnya bagi saya. Dan lagi-lagi saya dikecewakan dengan Thai tea yang saya pesan. Mungkin memang Thai tea yang paling authentic adalah yang dari Khun bear, Dum Dum dan semacamnya. 

The Duck King's Dish
Terakhir, saya mencoba dessert spesial dari The Duck King yaitu sejenis coconut custard. Teksturnya seperti puding, seperti panna cotta tapi lebih ringan dan kelapanya sangat terasa. Lagi-lagi setelah mencoba satu suapan dari dessert tersebut, saya seperti "dilempar" ke surga. Tapi berhubung saya sudah cukup kenyang, dan dessertnya sendiri lumayan banyak jadi saya hanya mencoba beberapa suap saja.

Coconut pudding (image source: Trip Advisor)
Well, secara keseluruhan selama hampir seminggu saya di Jakarta rasanya masih kurang mengobati kerinduan saya dengan kota itu. Karena saya tidak berkesempatan untuk bertemu dengan keluarga-keluarga yang tinggal di Jakarta dan tidak sempat main ke daerah Jakarta Timur dan mengeksplor daerah lain di Jakarta lebih banyak. Akan tetapi, saya cukup puas dengan trip saya kali ini karena saya banyak mencoba kuliner-kuliner dari restoran di Jakarta yang tidak ada di Balikpapan. Semoga lain kali saya masih berkesempatan untuk kembali ke Jakarta bukan untuk kerja tapi murni untuk liburan saja.. See you next time, Jakarta :)

Rabu, 22 November 2017

Movie Review: November Criminals (2017)

Ketika melihat sebuah film yang dibintangi Ansel Elgort, saya pasti langsung tertarik untuk nonton. Eh, ditambah lagi ada Chloe G Moretz yang ikut main satu frame dengan Ansel, saya langsung jadi tambah excited lagi. Judul filmnya November Criminals, genre crime drama. Jujur, saya tidak menyangka di film ini Ansel (as Addison) dan Chloe (as Phoebe) become an item alias berperan sebagai sepasang kekasih. Saya pikir mereka bakal berperan jadi adik kakak saja, karena menurut saya pribadi mereka kurang cocok untuk menjadi pasangan. Ansel dan Shailene Woodley, lumayan serasi. Ansel dan Gabriella Wilde, perfection. Both are banging couple, both are extremely hot ! Tapi Ansel dan Chloe? well.. a little bit awkward. Mungkin karena saya juga sedikit terpengaruh dengan film yang saya tonton sebelumnya yaitu Carrie dimana mereka berdua berperan sebagai orang yang bertolak belakang, Ansel diceritakan sebagai cowok populer dan Chloe dikasih peran menjadi cewek culun yang enak buat dibully. 

Terlepas dari cast dan perannya masing - masing, film November Criminals sendiri menurut saya cukup menarik secara keseluruhan. IMBD kasih nilai 5.3 dari 10 tapi menurut saya film ini pantas diberi nilai lebih tinggi dari itu. Alur ceritanya untuk jenis film crime drama cukup ringan. Ada melibatkan pembunuhan, tapi film ini dijamin bebas dari adegan berdarah-darah. Dan juga ada steamy scene yang tidak terduga , and that is quite the nice part for me (lol) meskipun saya masih tetap pada pendapat yang sama kalau akan jauh lebih baik bila adegan tersebut "dieksekusi" oleh Ansel dan Gabrielle. Secara keseluruhan film ini banyak menceritakan tentang hubungan Addison dan Phoebe dengan keluarga mereka masing-masing. Addison yang baru ditinggal mati oleh ibunya harus menghadapi kenyataan pahit lagi karena ditinggal mati oleh teman baiknya, Kevin Broadus. Addison merasa kematian temannya tersebut sangat janggal dan ingin mengungkap misteri dibalik pembunuhan tersebut.

Phoebe yang baru saja berpacaran dengan Addison mau tidak mau jadi ikut terlibat dalam proses mengungkap misteri tewasnya Kevin. Hal ini sempat membuat hubungan Phoebe dan ibunya yang sudah sedikit renggang, menjadi lebih buruk lagi. Ibunya melarang Phoebe untuk berhubungan dengan Addison karena dia tidak mau terlibat dengan apapun yang diperbuat oleh Addison. Akan tetapi seperti kebanyakan anak remaja yang sedang jatuh cinta, apapun tidak akan dapat menghentikan keinginannya, Phoebe memutuskan tetap ingin terlibat dengan Addison. Hingga akhirnya mereka menemukan fakta yang cukup mengejutkan tentang lingkungan pertemanannya yang juga terkait dengan tewasnya Kevin.

Meskipun plot film ini tentang pembunuhan, tapi jangan terlalu berharap akan ketegangan yang memicu adrenalin di saat menonton. Karena esensi dramanya lebih mendominasi dibanding atmosfer thrilling nya. Juga kita akan disuguhkan dengan percintaan young love yang manis dan polos antara Addison dan Phoebe. Secara pribadi saya akan memberi film ini rating 6,5 / 10 karena drama percintaannya yang tidak berlebihan, dengan intisari cerita yang sama sekali tidak perlu membuat kita harus berpikir atau menebak ini dan itu seperti pada film Happy Death Day. Akan tetapi untuk sebuah film layar lebar, film ini benar-benar kurang "nendang" mungkin setara dengan film-film produksi Hallmark. Buat para pembenci film semacam Saw dan pecinta film The Fault in Our Stars, film ini cocok ditonton buat kalian. Tanggal rilisnya sendiri kalau saya lihat di Wikipedia adalah 8 Desember 2017 dan saya juga heran kenapa saya sudah bisa nonton versi HD lengkap dengan English subtitlenya via Putlocker. Well.. I think maybe it's just my luck. ;)





Selasa, 21 November 2017

Tentang Rina Nose, Gal Gadot dan Film Naura Genk Juara

Bulan November 2017 ini adalah bulan yang menjadi saksi bisu akan banyaknya peristiwa yang menggemparkan negeri ini. Salah satunya adalah ketum Partai Golkar  yang merupakan (terduga) koruptor uang triliunan, Bapak Setya Novanto yang sukses meramaikan cerita bangsa dengan drama-drama yang dia buat untuk mangkir dari panggilan KPK. Tapi kali ini saya tidak mau bicara lebih banyak tentang orang sakti dan super powerful tersebut, karena pasti tidak akan ada habisnya. Yang menarik perhatian saya belakangan ini adalah masalah yang berkenaan dengan agama.
Yang pertama adalah artis kenamaan ibukota, Rina Nose yang tiba-tiba membuat banyak muslimah terkejut dengan keputusannya untuk melepas hijab yang kurang dari setahun sudah dia kenakan.
Yang kedua adalah wanita cantik berkebangsaan Israel yang memerankan tokoh superhero feminis Wonder Woman, Gal Gadot yang menurut media entertainment internasional Enews ternyata dia tidak hanya superhero di film tapi juga superhero di dunia nyata.
Yang ketiga adalah film untuk anak-anak yang berjudul "Naura dan Genk Juara" yang ternyata sangat kontroversial, dan hal tersebut sengaja tidak diperlihatkan di trailer supaya lebih menarik minat orangtua untuk mengajak anak-anaknya menonton film tersebut.

Setelah banyak berselancar alias browsing dan menelusuri media sosial baik instagram, snapchat, google search, youtube dan lain-lain, menurut saya banyak sekali orang-orang yang berhasil digiring opininya oleh pihak-pihak tertentu. 
Untuk masalah yang pertama, Rina Nose yang melepas hijabnya. Banyak netizen yang berkomentar "masa bodoh", "itu hak dia", "terserah dia selama kita ga dirugikan apa-apa", "kenapa sih mesti ngeributin masalah agama terus". Kalau yang berkomentar seperti itu adalah non muslim, wajar saja. Karena memang fenomena lepas hijab ini tidak akan sedikitpun berpengaruh kepada mereka. Mirisnya, sebagian orang yang berkomentar seperti itu adalah orang-orang yang di KTP nya tercatat sebagai orang Islam. Jujur saya kesal tapi juga kasihan dengan orang-orang semcam ini. Kesalnya karena mereka sama sekali tidak menunjukkan kepedulian dengan agamanya. Dan kasihan, karena mereka orang-orang yang cuma bisa berpikir sempit dan merasa bahwa keputusan lepas hijab seorang artis tidak ada pengaruhnya sama sekali bagi orang lain. 
Bicara masalah hak, memang adalah hak bagi semua orang tentang bagaimana mereka mau menganut dan menjalankan agama atau malah memilih tidak beragama sama sekali. Akan tetapi untuk kasus Rina Nose ini , tentu sedikit banyak akan ada pengaruhnya bagi masyarakat kita. Dia adalah seorang public figure yang terkenal dan apa yang mereka lakukan tidak menutup kemungkinan menjadi contoh bagi orang yang melihat dia. Selain itu, ada kata-katanya yang juga mengarah ke atheisme meskipun hal tersebut sudah disanggah oleh dia sendiri. Betapa sombongnya dia dengan mengatakan tidak butuh Tuhan untuk bisa hidup damai dan tenteram. Hal inilah yang membuat Ust Abdul Somad menyebut dia pesek dan tidak menarik sebagai artis dengan tujuan untuk mengimbangi kesombongannya. Dan lagi-lagi apabila yang bicara begitu adalah seorang ustadz, sudah bisa ditebak sebagian orang langsung menyoroti dan melabeli ucapannya sebagai sebuah kontroversi.

Kemudian ada fenomena wanita super Gal Gadot yang sekarang sedang bersinar di dunia perfilman Hollywood karena sudah sukses memerankan superhero wanita Wonder Woman. Saya cukup tersulut dengan postingan video dari Enews tadi pagi. Di video tersebut digambarkan kalau Gal Gadot tidak hanya bersikap seperti superhero di film tapi juga superhero di dunia nyata ketika dia berusaha menenangkan seorang anak kecil perempuan yang sedang menangis di depannya. Satu contoh baik itu sudah menjadikannya sebagai superhero oleh media internasional. Tapi apakah semua orang tahu, kalau sebagai seorang yahudi, dia telah mendukung militer Israel untuk memerangi Palestina? Apakah semua orang tahu dia mendukung bagaimanapun cara tentara Israel membunuh anak-anak kecil Palestina? Setidaknya negara Libanon tahu akan hal itu dan melarang pemutaran film Wonder Woman di negara tersebut sebagai bentuk menentang zionis yang sudah menindas muslim sejak berpuluh-puluh tahun lamanya. Sayang sekali sebagian besar orang di dunia seperti tutup mata dan tutup telinga ketika muslim yang ditindas. Bayangkan saja, hanya puluhan orang mati di Las Vegas dan Manchester kemarin sudah membuat banyak aktor, aktris, penyanyi kelas dunia menggalang dana, konser amal dan lain-lain. Tapi apakah ada penggalangan dana atau konser amal yang dicetuskan para pesohor dunia untuk jutaan muslim di dunia yang sudah mati karena penindasan dan terorisme besar-besaran?
Dan balik lagi , apakah dengan fakta bahwa Gal Gadot, seorang zionis yang mendukung penindasan muslim di Palestina masyarkat dunia masih melihatnya sebagai seorang superhero? Yang saya lihat sejauh ini, iya, dia masih dianggap seorang Wonder Woman sejati oleh banyak orang. Dan lagi-lagi muslim yang dianggap terlalu sensitif dan "baperan".

Terakhir, ada sebuah film musikal anak-anak yang kalau sepintas kita lihat mirip dengan film Petualangan Sherina, judulnya adalah Naura dan Gank Juara. Setelah mulai muncul banyak kecaman tentang film tersebut, saya penasaran untuk lihat trailernya. Sama sekali tidak ada sesuatu yang kontroversial di trailer film tersebut, dan mungkin itulah trik dari si pembuat trailer untuk menarik minat penonton yang kebanyakan adalah orangtua yang ingin menyuguhkan tontonan positif di layar lebar untuk anak-anak mereka di tengah-tengah banyak suguhan tontonan di televisi yang tidak bermutu dan menyesatkan. Akan tetapi siapa sangka film yang seolah-olah sangat bagus untuk dipertontonkan ke anak-anak adalah film yang seharusnya dilarang untuk tayang karena sangat memiliki unsur SARA yang negatif. Dalam film tersebut digambarkan kalau oknum - oknum penjahat adalah muslim berjenggot yang gemar berdzikir dan mengucap takbir. Sangat jelas kalau film ini bertujuan untuk mendidik anak kecil yang masih belum terlalu mengerti dan membedakan mana yang benar dan mana yang salah untuk membenci Islam dan penganut-penganutnya. Kalau ditelusuri lebih jauh, sutradara film ini adalah Eugene Panji yang merupakan pendukung bapak ahok atau yang biasa disebut dengan "kecebong". Begitu juga dengan produser dan timnya yang lain.
Apakah ada tindakan tegas untuk para ahoker yang masih gagal move on tersebut karena sudah mendiskreditkan Islam secara terang-terangan melalui film? Saya masih tidak yakin. Dengan segala kemelut SARA yang terjadi di negara ini, lucunya lagi-lagi ada beberapa orang yang masih menyalahkan Islam dengen sebutan radikal, primitif, tidak toleran dan lain-lain apalagi kalau film ini sampai memicu adanya gerakan 212 jilid sekian.

Tiga peristiwa yang saya sedikit paparkan diatas memiliki sebuah persamaan. Ketika agama malah dituduh sebagai penyulut kericuhan. Banyak orang yang berhasil dipengaruhi oleh media dan langsung memiliki opini tertentu terhadap sebuah agama. Sayangnya mereka tidak menggali lebih dalam untuk melihat mana yang benar dan mana yang salah, tapi memang sudah sulit untuk bisa membedakan benar atau salah ketika mata hati dan pikiran sudah dibutakan oleh postingan demi postingan. Ketika Buni Yani dan Jonru Ginting dipenjara karena menyuarakan kebenaran lewat sosial media lewat postingannya, investigasi kasus Viktor Laiskodat yang jelas-jelas menyuarakan ujaran kebencian, fitnah dan provokasi SARA malah sekarang sudah dihentikan. Tidak perlu berpikir jauh-jauh apa yang diperlukan bagi semua orang untuk bisa menemukan kedamaian, karena solusinya hanyalah satu, yaitu adanya keadilan...


Gloomy Wednesday,
Nov 22nd 

Senin, 06 November 2017

Review KFC Chochicks (Ayam Goreng Campur Saus Coklat Pedas)

Saya termasuk orang yang suka mencoba makanan atau minuman baru dan yang unik-unik. Kali ini saya penasaran sekali ingin mencoba menu baru dari KFC, yaitu Chicken Chochiks; kelezatan ayam goreng KFC dilengkapi dengan saus coklat yang rasanya manis dan pedas. Saya termasuk fans berat KFC, sudah selama beberapa tahun ini saya hampir rutin tiap hari makan siang dengan menu KFC jadi semua menu bisa dibilang sudah saya coba. Kecuali chaki meal, alasannya bukan karena tidak suka tapi karena saya tidak mau di-judge saja kalau sudah tua begini tapi makanannya masih makanan anak kecil, hehe. 

Anyway, hari ini (7/11/2017) saya yang sudah dua hari penasaran ingin coba menu baru KFC akhirnya punya kesempatan untuk mencoba. Saya pesan lewat go-jek satu pc ayam goreng crispy coklat dan satu nasi. Awalnya sih mau coba juga menu baru burger "zuper krunch", tapi sayangnya stok tidak tersedia. Setelah pesanan saya datang, karena rasa penasaran ditambah perut ini juga sudah keroncongan, saya jadi tidak sabar untuk segera mencoba menu kombinasi paling unik dari KFC ini. Saus coklatnya sendiri dipisah di wadah lain. Langsung saja saya campur di atas ayam crispy yang terlihat super duper menggiurkan. 




Sebelum saya nikmati bersama dengan ayam goreng, saus coklat pedasnya saya colek sedikit. Dan benar saja, rasanya unik sekali. Manisnya coklat, dipadu dengan rasa pedas yang saya kurang mengerti juga rasa pedasnya terbuat dari apa. Cuma, saya langsung sedikit skeptis kalau saus ini dimakan bersama ayam rasanya akan jadi luar biasa. Akhirnya saya coba cocol sedikit daging ayam ke saus coklat pedas tersebut. Dan rasanya... sangat aneh! Dibilang unik, ya pasti unik. Tapi saus coklat pedas dan ayam goreng crispy KFC bukan kombinasi yang bagus menurut saya. Satu kata yang menggambarkan rasa ayam coklat ini adalah "eneg".



Saus coklatnya sendiri juga cukup bikin "eneg" karena benar-benar coklat pasta yang manis tapi ada rasa pedasnya. Itu saja bukan kombinasi yang bagus, ditambah lagi dimakan bersama ayam goreng crispy dan nasi. Oh boy.. selera makan ayam KFC saya jadi tidak se-nafsu seperti biasanya. Tapi pada akhirnya semua bisa saya habiskan, kecuali nasinya. Saya juga jadi agak banyak minum karena sausnya lumayan pedas dan untuk menghilangkan rasa "eneg" juga.

Kira-kira itulah review menu baru chicken chochicks dari saya. Mungkin menu tersebut adalah bukan menu favorit saya, tapi bagi saya KFC dibanding restoran fast food lain, tetap jadi yang juara. Mungkin juga ada yang suka dengan menu ini, karena rasanya yang unik. Buat kalian yang penasaran cari tahu sendiri, bagaimana rasa ayam goreng campur coklat manis pedas, selamat mencoba ! :)

Kamis, 10 Agustus 2017

Hati-hati Modus Penipuan Penarikan Uang dari ATM !

Saya ingin berbagi pengalaman tentang modus penipuan yang saat ini marak terjadi. Tujuannya untuk meningkatkan kewaspadaan bagi semua orang supaya bisa lebih berhati-hati apabila ada penipu yang menghubungi lewat telepon dan menginstruksikan untuk pergi ke ATM terdekat.
Saya sendiri rasanya sudah lebih dari tiga kali mendapat telepon dari penipu yang menyuruh saya untuk pergi ke ATM dan mengikuti instruksi yang diberikan. Mereka mendapat nomor telepon saya dari situs jual beli online OLX. Untuk iklan yang saya pasang di OLX adalah iklan rumah sewa.  Biasanya penjual online memang sering jadi sasaran empuk bagi penipu yang berpura-pura ingin menjadi pembeli.
Pengalaman pertama saya mendapat modus penipuan transaksi ATM sekitar enam bulan yang lalu. 
Pertama, saya di SMS oleh orang yang mengaku bernama H. Malik (perlu diketahui, para penipu kebanyakan menggunakan gelar seperti haji atau gelar sarjana untuk meyakinkan orang yang ditipu kalau mereka akan membeli barang yang kita tawarkan). Dia bilang kalau dia tertarik dengan rumah yang saya sewakan dan ingin langsung menyewa selama dua tahun. Penipu biasanya tidak terlalu banyak tanya dan langsung ingin segera mentransfer DP atau uang muka ke kita. Harapan mereka adalah supaya kita bisa cepat-cepat disuruh ke ATM dan mereka bisa segera mengambil uang kita. 
Waktu itu, si H. Malik ini bilang dia sudah transfer lima juta ke saya sebagai tanda jadi menyewa rumah. Tapi saya masih belum terima laporan dari sms banking sama sekali. 
Kemudian dia berulang kali menelpon saya dan berpura-pura kebingungan karena dia sudah transfer uang tapi saya belum terima, seolah-olah dia takut kehilangan uangnya. Kemudian, dia bilang mau telepon mandiri Call 14000, karena sebelumnya saya menginformasikan kalau bank saya adalah Mandiri dan untuk transfer uang muka ke rekening Mandiri saja. Yang bikin saya mulai curiga adalah ketika dia terus melibatkan saya untuk ikut mengurus hilangnya uang fiktif dia itu. Dia telepon saya lagi dan kali ini saya juga disambungkan dengan telepon tiga arah melibatkan "customer service Mandiri" palsu alias komplotannya yang berperan sebagai CS Mandiri. Karena saya masih sedikit ragu apakah ini benar-benar penipuan, saya ladeni saja telepon tiga arah tersebut. Saya disuruh ke ATM terdekat oleh si CS dengan alasan membantu si H.Malik untuk bisa mengembalikan uangnya, sebelumnya juga si CS palsu menanyakan saldo terakhir saya dan pertanyaan mencurigakan lainnya. Akhirnya setelah makin jelas modus penipuan mereka, saya langsung tutup saja teleponnya dan langsung mem-blok nomor penipu tersebut untuk menghindari hal - hal yang tidak diinginkan. 

Itulah pengalaman pertama saya mendapat modus penipuan yang melibatkan transaksi di ATM. Setelah kejadian tersebut, saya beberapa kali masih mendapatkan telepon -telepon dari para penipu yang berpura-pura ingin menyewa rumah saya. Sepertinya mencantumkan nomor telepon di OLX lumayan rawan menjadi sasaran penipuan, akan tetapi saya tidak punya pilihan lain karena hanya itu satu-satunya cara mudah bagi calon penyewa yang ingin benar-benar menyewa rumah saya untuk menghubungi saya langsung. Saya hanya perlu lebih waspada saja dengan orang-orang yang mencurigakan dan hanya berpura-pura menjadi calon penyewa.

Singkat cerita untuk modus penipuan selanjutnya yang saya alami lumayan sedikit beda dan "canggih". Kali ini si penipu bisa memberikan bukti transfer  yang sangat meyakinkan. 
Modus penipuan dilakukan dengan mengatasnamakan "Mandiri Bisnis". Jadi si penipu bilang kalau dia transfer dan memberikan bukti transfer lewat mandiri bisnis. Akan tetapi untuk bisa mengambil uangnya, kita harus cepat-cepat ke ATM dalam waktu satu jam kalau tidak transaksinya akan batal dan kita tidak bisa mengambil uangnya. Berikut contoh bukti transfer fiktif yang hampir sama dikirim ke saya yang saya comot dari blog "aldyradiany" (bukti transfer fiktif yang saya punya sudah terlanjur saya hapus tanpa saya simpan dulu di galeri handphone)
Bukti transfer fiktif penipu
Meskipun saya sudah dikirimkan bukti transfer dan si penipu sudah mengirimkan alamat dan nama lengkapnya untuk meyakinkan saya,  tapi saya tidak percaya begitu saja karena laporan sms banking kalau ada uang masuk belum juga saya terima. Saya juga langsung cek di internet mengenai modus penipuan seperti ini dan benar saja, banyak sekali referensinya yang saya baca kalau ini hanyalah modus penipuan baru. Akhirnya langsung saya blok nomor si penipu supaya tidak bisa telepon - telepon saya lagi dan saya juga langsung hapus history chat dari dia di whatsapp.

Bagi para penjual di situs jual beli online seperti OLX, Bukalapak, Tokopedia dan lain-lain, harap waspada dengan penipuan semacam ini karena yang saya lihat lumayan banyak penjual yang tertipu dan harus rugi uang berjuta-juta karena terperdaya oleh kebohongan para penipu tersebut. Tapi apabila kita bisa jeli mengamati, maka kita bisa membedakan mana calon pembeli yang asli dan mana calon pembeli yang ternyata hanya ingin menipu. Karena dari pengalaman saya, mereka memiliki beberapa persamaan dalam berbicara dan dalam memberikan data diri. Berikut ciri-ciri pembeli penipu yang harus kita waspadai:
  1. Dalam memberikan informasi nama, mereka biasanya memilih nama - nama yang berwibawa supaya kita terkecoh dan mengira mereka bukan penipu. Kadang juga mereka menggunakan gelar Haji, dokter, atau menambahkan embel-embel gelar sarjana S1 atau S2 atau S3, sesuka hati mereka. (Contoh nama-nama penipu yang pernah menghubungi saya: H. Malik, Dr. Sugeng Riyanto, Gunardi Ishak, dll)
  2. Mereka tidak terlalu punya banyak pertanyaan dengan produk yang kita tawarkan dan langsung ingin membeli produk kita, kadang to the point ingin mentransfer uang muka berjuta-juta tanpa ragu. Tapi ada juga penipu yang berpura-pura mendiskusikan dulu sebelum setuju untuk mentransfer uang muka. Contoh kasus yang saya alami, si penipu berpura-pura mendiskusikan dulu dengan istrinya apakah setuju untuk menyewa rumah saya selama dua tahun. Tapi biasanya, tidak memakan waktu lama untuk menunggu si penipu pura-pura diskusi, pasti mereka langsung telepon kita lagi karena tidak sabar untuk mencuri uang yang kita punya di ATM
  3. Setelah bilang kalau uangnya sudah ditransfer, mereka akan berulang-ulang kali menelpon  kita lagi. Dengan alasan bertanya apakah uangnya sudah kita terima atau belum. Dan ketika kita bilang belum, mereka pura-pura kelimpungan, ceritanya mereka panik nih uang jutaan mereka lari kemana. Dan disitulah kita dipaksa ke ATM untuk tarik tunai uang fiktif mereka yang sudah ditransfer. Hati-hati , di tahap ini modus penipuan bisa beragam. Seperti yang saya ceritakan sebelumnya, ada yang pura-pura panik uang yang sudah ditransfer kok belum diterima oleh kita, ada yang ceritanya melibatkan customer service bank palsu, ada juga yang pura-pura transfer menggunakan mandiri bisnis, e-cash, dan lain-lain intinya yang mengharuskan kita untuk ke ATM.
Kesimpulannya, jangan pernah percaya dengan orang yang menyuruh kita untuk pergi ke ATM. Minimal gunakan SMS banking, karena sangat berguna bagi kita untuk mengetahui apakah ada uang yang masuk di rekening kita dan uang yang keluar, terutama bagi para penjual di situs belanja online. Karena transaksi secara online memang praktis dan memudahkan tapi sayang sekali juga sangat rentan oleh penipuan. Semoga kasus-kasus penipuan seperti ini bisa jadi perhatian pihak yang berwenang dan pihak bank untuk menyelediki. Minimal kalau ada satu penipu yang berhasil diringkus, yang lain pasti juga mulai takut untuk menipu masyarakat lewat transaksi ATM. Semoga artikel yang berisi pengalaman pribadi saya ini juga bisa mencegah bertambahnya korban penipuan...







Rabu, 02 Agustus 2017

Here Comes the Bridezilla (won in Vemale.com writing competition)



            Terima kasih Vemale, yang sudah memberikan saya kesempatan untuk berbagi cerita tentang suka duka mempersiapkan pernikahan. Semoga cerita saya ini bisa memberikan inspirasi  dan motivasi kepada calon pengantin wanita yang sedang mempersiapkan pernikahan , juga untuk para istri yang ingin bernostalgia mengingat kenangan – kenangan pada saat menuju ke pelaminan..
            Saya cuma punya waktu sekitar dua bulan untuk mempersiapkan pernikahan. Karena acara lamaran dilaksanakan diawal bulan Januari 2017 dan penentuan tanggal pernikahan adalah di tanggal 12 Maret 2017. Saya pikir dua bulan adalah waktu yang cukup untuk mempersiapkan sebuah acara pernikahan, tapi ternyata tidak. Mulai dari harus mengurus dokumen di KUA, melakukan foto prewedding, dan lain-lain. Apalagi pada saat itu saya benar-benar belum memutuskan vendor mana yang akan saya pilih untuk berpartisipasi dalam acara pernikahan saya nanti. Yang paling pusing adalah saya dan mama saya. Dari pihak suami sama sekali tidak bisa membantu karena mereka berasal dan tinggal di luar kota, sementara pesta pernikahan akan digelar di kota tempat saya tinggal yang juga merupakan kota kelahiran saya. Jadilah 100% persiapan acara dilakukan oleh pihak perempuan.
            Sebagai langkah awal, saya mulai cari-cari referensi vendor. Berbagai referensi saya dapat dari media sosial seperti instagram dan lain-lain juga dari informasi teman-teman. Akan tetapi ternyata kita butuh “feeling” atau intuisi sendiri yang kuat dalam memilih vendor yang tepat dan sayangnya dalam hal ini, “feeling” saya kebanyakan salah. Hehe.
            Dimulai dari memilih perias. Awalnya saya dan mama sepakat untuk memilih perias yang katanya terbaik di kota saya. Reputasinya juga bagus, dari info teman – teman dan sosial media. Akan tetapi ketika kami melakukan meeting pertama kali, kami tidak mendapatkan kesan yang baik. Si owner yang langsung turun tangan melayani kami tapi juga sibuk dengan pekerjaannya yang lain. Mungkin memang sedang menangani banyak job, akan tetapi apa salahnya juga untuk fokus sebentar dengan kami karena kami adalah calon pelanggan yang akan membayar mahal dan butuh servis yang memuaskan. Dari situ akhirnya kami memilih perias terbaik yang kedua saja, yang ternyata lebih bisa fokus dengan kami di meeting pertama dan menjawab berbagai pertanyaan kami dengan jelas dan memuaskan.
            Setelah sudah memutuskan pilihan untuk perias, selanjutnya saya harus memutuskan pemilihan tempat acara.  Saya memilih untuk mengadakan resepsi di sebuah hotel dibanding di gedung.  Jadilah saya mengirim email ke beberapa hotel yang ada di kota saya untuk mencari tahu penawaran paket wedding yang terbaik. Setelah rembukan dengan keluarga akhirnya saya memutuskan untuk memilih hotel “GTM”, sebut saja begitu. Karena biaya yang harus dikeluarkan untuk menikah di hotel cukup fantastis, jadi saya berharap pihak hotel bisa memberikan kepuasan kepada kami. Tapi ternyata, hasilnya jauh dari harapan saya.
            Dalam mempersiapkan pernikahan, memilih vendor saja rasanya sudah bikin pusing tujuh keliling. Dan ditambah lagi dengan konflik-konflik dengan keluarga yang tidak disangka-sangka ikut memberatkan pikiran. Katanya, memang orang yang mau menikah akan diuji kesabarannya dan saya sudah membuktikannya sendiri. Saya sering bertengkar sama mama kadang hanya karena masalah kecil (mungkin karena kami berdua sudah sama-sama stress). Kemudian ada konflik dari sepupu yang kecewa karena batal jadi pagar ayu setelah ada pertimbangan tertentu, yang bikin hubungan saya dan keluarga besar jadi tegang, belum lagi saya yang sering mengeluh dengan suami saya karena saya sangat lelah harus mempersiapkan semuanya sendiri tanpa dia. Karena waktu itu suami saya kerja di lokasi pertambangan dan baru bisa pulang H-2 sebelum akad nikah. Dan membuat saya juga kadang bertengkar dengan suami (yang waktu itu masih jadi calon suami). Pokoknya banyak hal-hal yang kita tidak menduga akan jadi masalah, ternyata bisa jadi cobaan bagi calon pengantin menjelang pernikahan.
            Secara keseluruhan, saya cukup kecewa dengan acara pernikahan saya. Meskipun banyak yang bilang kalau resepsi saya berjalan sukses, tapi mereka tidak tahu apa yang ada didalamnya. Vendor-vendor pernikahan saya melakukan kesalahan yang fatal di hari pernikahan saya. Contohnya perias yang datang terlambat dua jam dari jadwal yang membuat acara akad jadi terlambat dimulai dan resepsi juga jadi terlambat. Bisa dibayangkan betapa stresnya saya pada waktu itu sebagai calon pengantin yang beberapa saat lagi akan melangsungkan akad yang harusnya dilalui oleh si calon pengantin dengan pikiran yang tenang dan syahdu tapi malah dibuat was-was dan stress.
            Bagi para calon pengantin yang akan melangsungkan pernikahan, saran saya banyak-banyaklah cari informasi tentang vendor pernikahan yang akan kalian pilih. Perias, catering dan tempat acara adalah beberapa vendor utama yang harus benar-benar bisa meyakinkan kita untuk membuat acara pernikahan berjalan lancar. Mungkin kesalahan-kesalahan yang saya buat dalam memilih vendor juga karena sudah dikejar oleh waktu. Dua bulan untuk mempersiapkan acara pernikahan ternyata kurang lama.  Ada baiknya juga rajin datang ke acara wedding expo untuk menambah referensi tentang vendor pernikahan. Selain itu, jangan lupa banyak-banyak ibadah dan meningkatkan kesabaran, karena pada saat menjelang pernikahan calon pengantin akan mendapat banyak ujian. Disaat ada waktu luang, sangat bagus kalau bisa me-time sendirian atau bersama-sama dengan bridemaids dengan melakukan perawatan di spa atau salon langganan. Atau lakukanlah bersama dengan ibu, karena biasanya ibu adalah orang yang lebih stress dalam mempersiapkan pernikahan anaknya dibanding calon pengantinnya sendiri.
            Sekiranya itu sebagian dari pengalaman saya dalam mempersiapkan acara pernikahan. Seandainya waktu bisa kembali diulang, saya ingin mengadakan resepsi pernikahan lagi dengan memilih vendor yang berbeda dan dengan persiapan yang lebih matang. Memang dalam mempersiapkan pernikahan bagi saya bukanlah hal yang menyenangkan yang saya rasakan waktu itu. Tapi saya menganggap mungkin semakin berat yang kita lalui untuk menuju pernikahan, semakin kita bisa lebih menghargai pernikahan yang akan kita jalani. Hikmah itulah yang bisa saya ambil dan akan selalu saya ingat selamanya… :)

Kamis, 30 Maret 2017

I am Married and Everyone Surprised ! (Duh)

Momen pernikahan kemarin sangat amat menginspirasiku untuk memperkaya koleksi artikel di blog ini. Karena memang proses menuju ke pernikahan dan acara pernikahannya sendiri membuat sejuta cerita yang sama sekali ga bisa dilupain. Kali ini aku mau cerita tentang bagaimana semua orang dari berbagai kalangan, mulai dari keluarga besar, temen-temen, orang - orang dari lingkungan kantor yang kaget banget ketika denger kabar aku mau nikah. 

Mungkin aku perlu cerita dulu tentang bagaimana aku dan suami bisa ketemu. Jadi, aku udah kenal sama suami sejak dari sekitar 6 tahun yang lalu. Kita dipertemukan di tempat kerja. So, bisa dibilang perusahaan tempat aku kerja yang dulu sangat berjasa karena sudah menjadi "sarana" kita buat ketemu jodoh, hehe. Waktu awal ketemu, suami sih bilang udah suka pada pandangan pertama. Kalau aku, baru ada rasa sama dia setelah beberapa bulan bergaul dan jadi deket sama dia. Waktu itu, sebenernya suami udah ngajakin nikah, tapi karena satu dan lain hal, aku masih belum mau nikah sama dia. Ditambah lagi, aku ngerasa kita masih muda banget jadi aku belum mau memustukan untuk 'step my feet out from the party' dan terjebak jadi ibu rumah tangga, big no no.

Singkat cerita, karena jodoh adalah misteri, rahasia ilahi dan juga ajaib, enam tahun kemudian kita didekatkan lagi sampai akhirnya masing-masing memutuskan untuk serius menjalani hubungan menuju ke jenjang pernikahan. Prosesnya kita deket lagi sebelum nikah bisa terbilang singkat, hanya sekitar enam bulan. Dan disaat menjalani hubungan dengan suami, cuma orang-orang rumah yang tau. Bahkan, adik aku sendiri ga terlalu tau kalau kakaknya punya calon suami, karena memang kita ga serumah berhubung dia lagi jadi anak rantau, kuliah di luar kota Ditambah juga, karena aku dan suami LDR dan aku ga pernah cerita ke temen-temen juga kalau aku lagi serius ngejalanin hubungan sama orang. Apalagi posting-posting pamer di sosial media. Menurut aku hal itu sama sekali ga perlu.

Tapi prinsip ku itu lah yang membuat semua orang tercengang, terpana, jawdropping, kaget, surprised, begitu tau kalau aku akan menikah. 

"Kiky serius mau nikah?? ga pernah ketauan pacaran sama sekali tau-tau udah mau nikah"

Begitulah kira - kira sebagian besar komentar yang sering aku terima. Sebagian mungkin berfikir aku menjalani taaruf, tapi sayangnya ngga... Dan sebagian dari mereka khawatir kalau aku ga terlalu mengenal si calon suami dan memutuskan untuk cepet cepet nikah. Luckily, I am not that stupid.
Bukannya juga aku sengaja ngerahasiain dari orang-orang, tapi karena aku terlalu takut untuk sharing hal-hal yang sakral seperti itu sebelum bener bener mendekati hari H. Dan jadilah sebagian besar orang kaget banget denger aku mau nikah.

Menurutku pribadi sih, yang aku lakukan ini adalah yang sewajarnya dilakukan sama orang lain. Banyak banget temen-temen seumuranku yang bisa dibilang cukup matang untuk menikah, cuma sering posting foto dengan pacar, pamer kehidupan cinta yang belum halal ke sosial media. Tapi balik lagi sih.. masing-masing orang memang punya prinsip yang beda-beda. Tapi ga sedikit juga yang kagum sama caraku yang katanya "diem diem menghanyutkan". Ditambah lagi pamer kemesraan dengan pasangan yang belum resmi juga cuma akan menimbulkan fitnah, aku cuma berusaha untuk jadi lebih bijak dalam hal menyimpan kabar bahagia sampai rencananya bener bener akan direalisasikan. Dan hasilnya, banyak yang memuji sikap itu.

Anyway, semoga ini bisa jadi inspirasi buat orang lain yang berencana untuk menikah. Intinya, ga perlu banyak pamer ke seluruh dunia kalau kalian punya pasangan, resmikan dulu, baru dipublikasikan..



Rabu, 29 Maret 2017

Salah Pilih Perias = Fatal (Wedding Disaster)

Oke.. langsung aja untuk artikel blog aku kali ini, aku mau mengungkapkan uneg-uneg / kekecewaan / kritik / masukan / referensi , tentang perias yang aku pilih untuk acara terbesar dalam hidupku, acara pernikahanku. Buat kalian yang akan melangsungkan pernikahan, perlu diketahui perias adalah salah satu elemen utama yang sangat menentukan kesuksesan acara pernikahan kalian, selain catering, venue dan lain-lain. Salah memilih perias, akan meninggalkan bekas yang ga akan bisa hilang dan dilupakan seperti pengalaman pribadiku ini. 

Aku mulai mempersiapkan pernikahan dalam waktu yang tergolong singkat. Aku nikah di pertengahan bulan Maret dan baru mulai mengurus untuk keperluan acara di bulan Januari. Jadilah semuanya terkesan diburu-buru. Mulai dari venue, perias dan lain-lain, pada saat itu aku terlalu cepat untuk memilih dan memberikan tanda jadi alias DP. Selain karena minim referensi dan lumayan dikejar waktu, jadilah aku memilih perias Septi Widodo. Septi Widodo sendiri bukan nama asli dari si perias, tapi nama galerinya. Nama aslinya Septi Sagita Sari dan Widodo adalah nama belakang suaminya. Awalnya aku mau pilih House of Wedding (HOW), karena sudah sangat terkenal dan menjadi nomor satu di Balikpapan. Tapi waktu meeting pertama, aku dan mama kurang sreg dengan mas Adib (bos dan owner HOW). Karena waktu itu dia terkesan terlalu sibuk dan kurang bisa melayani tanya jawab dengan lengkap dan jelas. Dan pada saat itu, kita berada di galeri HOW yang juga sedang banyak pelanggan dan kita ga dikasih tempat yang lebih privat untuk tanya-tanya.  Selain itu juga sepertinya aku merasa lebih nyaman kalau dirias oleh perias perempuan. 

Akhirnya, jadilah aku menentukan pilihan ke perias Septi Widodo. Pada saat awal meeting, dia lumayan melayani dengan baik, berbeda sekali dengan HOW. Gallerynya juga sepi ga ada pelanggan yang lain jadi kita bisa lebih leluasa ngobrol-ngobrolnya. Orangnya ramah dan mau diajak discuss tanya jawab lama-lama. Hal itulah yang bikin aku jadi memantapkan hati untuk memilih perias ini. Karena dengan pertimbangan akan jauh lebih nyaman dengan perias perempuan, orangnya ramah dan mau menyediakan banyak waktu untuk pelanggan. Meskipun tarifnya lumayan mahal. 12 juta hanya untuk rias dan baju. Tanpa dekor kamar atau sekedar henna tangan. Ada bonus rias untuk prewedding sih.. tapi menurut aku tetap lumayan agak mahal.

Tanpa mau menunda-nunda lagi, beberapa hari kemudian, aku membayar DP dua juta, sesuai dengan yang disepakati. Setelah transfer, aku mengirim SMS ke Septi nya untuk pemberitahuan. Tapi SMS ku sama sekali ga direspon. Padahal sebelum-sebelumnya, kalau aku SMS dia lumayan responsif, tapi untuk kali ini aku heran kenapa sama sekali ga ada responnya padahal aku baru transfer uang yang menurut aku ga sedikit. Dari situ aku mulai merasa ada sesuatu yang ga beres. 

Selanjutnya, firasat jelek aku makin jelas terbukti. Setelah aku memberikan tanda jadi untuk dirias sama dia di acara wedding, semuanya jadi berubah 180 derajat. Perias itu susah banget dihubungin. Kalau ditelpon jarang diangkat, kalau di SMS dibalesnya lama banget. Padahal makin mendekati hari H, makin banyak yang perlu diatur, misal untuk jadwal fitting, untuk ukuran baju pagar ayu, ukuran baju orangtua, mertua dan lain-lain. Aku dan mama dari yang sabar jadi kehilangan kesabaran. Kita sempat berfikir untuk pindah ke perias yang lain, tapi kita juga dikejar waktu. Akhirnya aku ngerasa ga punya pilihan dan tetap harus bertahan dengan perias sudah aku pilih. 

Kekesalan aku makin memuncak begitu tau baju dan aksesoris yang disediakan sangat minim sekali. Untuk ukuran baju tidak bisa diubah-ubah, jadi dari kita yang harus bersusah payah untuk mencari pagar ayu yang ukuran badannya sesuai dengan ukuran baju yang si perias punya. Aku cuma bisa berusaha untuk sabar sesabar-sabarnya. Belum lagi ditengah-tengah kesibukan menjelang pernikahan , kita dibebankan dengan kewajiban untuk mencari atribut-atribut sebagai pelengkap baju dari perias seperti manset dan lain-lain yang seharusnya sudah disediakan oleh perias sehingga tidak menyusahkan pelanggan.

Akhirnya, aku cuma berharap pada saat hari H, semua akan berjalan dengan baik dan lancar. Aku berharap dia akan menebus semua sikap-sikap ga pantasnya di hari pernikahan. Tapi, justru malah di hari H dia banyak melakukan kesalahan yang fatal. Yang harusnya rias dijadwalkan akan dimulai jam 4 subuh , karena akad nikah dilaksanakan pagi jam 8, perias dan tim nya datang hampir di jam setengah 6 !!!
Aku gelisah banget karena aku takut semuanya jadi molor hanya karena jam setengah 6 aku baru mulai dirias. Belum lagi asisten-asistennya yang super duper menguji kesabaran, lupa bawa selop untuk pengantin dan lupa bawa bunga melati! Tapi pada saat itu aku cuma berusaha untuk menahan diri supaya tidak emosi, karena aku akan melewati prosesi yang sangat sakral dan aku ga mau mood ku jadi rusak gara-gara perias. 

Dan hasilnya, yang aku takutkan semuanya terjadi. Akad nikah jadi dilaksanakan jam setengah 9, semuanya jadi molor dan jadi terburu - buru untuk mempersiapkan resepsi yang dilangsungkan selanjutnya. Pada saat aku ganti gaun untuk resepsi, karena awalnya telat, ke belakangnya juga jadi telat. Tamu-tamu mulai berdatangan, tapi aku masih di kamar hotel untuk ganti gaun dan touch up. Aku bener-bener merasa sangat dirugikan. Belum lagi sang perias, orangnya sangat amat pelit. Waktu tante aku mau ganti hijab dan minta beberapa jarum pentul aku bisa denger kalau dia protes dan ga ikhlas jarum pentulnya diminta. Padahal itungannya, kan dia udah dibayar belasan juta hanya untuk rias dan meminjamkan beberapa gaun, apalah arti dari beberapa jarum pentul yang harganya ga seberapa itu?? Belum lagi jilbab chiffon yang ga sengaja terbawa sama sepupu aku yang baru selesai bertugas sebagai pagar ayu, ditagih sama dia. Padahal jilbab itu harganya ga lebih dari 50ribu. Dan dia menagih jilbab, tepat setelah aku transfer 9.5 juta untuk pelunasan biaya rias. Akhirnya mama yang mengganti jilbab itu dengan jilbab yang baru, karena mama juga udah muntab banget dengan attitude orang yang seperti itu.

Jadi, pesan aku buat yang mau nikah dan memilih perias, jangan cuma memilih perias yang hasil riasannya bagus. Memang hasil akhir itu penting, kalian terlihat cantik dan stunning di hari bahagia, itu memang tujuan utama. Tapi pilih juga perias yang enak diajak kerjasama, karena dalam mengurus pernikahan, proses itu juga penting dan mempengaruhi hasil akhir biar ga ada penyesalan dibelakang. Biarlah ini jadi pengalaman pribadi aku. Meskipun setelah sharing dengan teman teman yang lain, ternyata reputasi Septi Widodo sebagai perias di mata mereka juga ga bagus. Jadi, untuk kalian yang berada di kota Balikpapan dan bingung mau cari perias, aku sarankan jangan memilih Septi Widodo kalo ga mau nyesel. Selain tarifnya selangit, servisnya juga sangat mengecewakan. 

Untuk mba Septi dan tim, kalau kebetulan membaca ulasan ini, saya ga bermaksud untuk menjelek-jelekan pihak tertentu. Tapi ini adalah kritikan dari saya, semoga bisa menjadi masukan dan instropeksi untuk bisa menjadi lebih baik kedepannya. Karena bukan cuma saya yang merasa kecewa dengan pelayanan dari perias Septi Widodo Gallery. Jadikan pelanggan yang utama, jangan egois dan jangan terlalu pelit. Semoga ini bisa jadi masukan buat mba Septi dan tim.

Rabu, 22 Maret 2017

My Wedding Vendors - Reviews (Indonesian Balikpapan Wedding)

Alhamdulillah di tanggal 12 Maret 2017 kemarin, acara pernikahanku yang sudah dipersiapkan sejak berbulan - bulan telah selesai digelar. Secara keseluruhan acaranya berlangsung meriah dan lancar. Tamu - tamu yang datang lumayan banyak melebihi undangan yang disebar, ikut memeriahkan resepsi pernikahanku yang dimulai dari jam 11 pagi sampai jam 3 siang. Kali ini blog aku bereisi tentang review vendor-vendor yang aku pilih untuk pesta pernikahan.

  1. Venue
Untuk tempat acara resepsi, aku memilih di hotel Grand Tiga Mustika, lebih tepatnya di Teratai Convention Hall. Keputusan memilih tempat disini sebetulnya karena kekeliruan dari aku dan keluarga. Pada saat melihat paket wedding yang ditawarkan, kita lumayan tergiur dan cepat-cepat membayar DP untuk booking tanggal pernikahan di tempat tersebut. Ternyata setelah banyak discuss dengan pihak hotel, tetap aja paket tersebut banyak kekurangannya juga. Aku ambil paket wedding diamond di harga yang lumayan tinggi, karena memang paket tersebut adalah yang terbaik. Sudah termasuk venue, dekorasi eksekutif, electone, prasmanan buffet sesuai dengan menu makanan hotel yang enak-enak, kamar honeymoon, dua kamar untuk keluarga dan lain-lain. Untuk dekorasinya sendiri dan makannnya cukup bagus dan memuaskan. Tapi untuk sistem pengelolaan makanannya, sangat mengecewakan. Pihak hotel tidak akan mengganti piring yang sudah terpakai meskipun misal makanannya masih ada. Disini yang aku bener-bener merasa kecewa. Bisa dibayangkan pada saat tamu-tamu masih berdatangan, makanan pun masih ada , tapi alat makannya tidak tersedia? Selain itu pemain electone dari hotel sebagian besar hanya memainkan lagu-lagu tradisional dan lagu-lagu jaman dulu. Ini juga menjadi nilai minus yang sangat besar untuk pihak hotel. Jadi secara keseluruhan untuk paket wedding di hotel Grand Tiga Mustika kurang memuaskan.

       2. Perias
Aku memilih Septi Widodo sebagai perias yang aku percayakan untuk the big day. Langsung aja, sangat tidak recommended. Kalau dari hasil riasan, semua memuji, memang aku terlihat "manglingi" kalo kata orang Jawa atau bahasa Indonesianya bikin pangling. Tapi sebenarnya itu hanya hasil akhir. Prosesnya pun sangat penting kalau kita memilih perias yang tepat. Bayangin aja, Septi terlambat datang di hari H. Harusnya, jam 4 aku udah mulai dirias, tapi dia baru datang hampir jam setengah 6 ! yang membuat akad nikah jadi molor dan resepsi pun juga jadi lama mulainya. Belum lagi orangnya luar biasa pelit dan tidak koordinatif. Tarifnya sangat mahal, 12 juta hanya untuk rias dan pinjam baju. Tanpa dekor, atau sekedar henna tangan. Baju manset, dalaman hijab, kemeja dalam pria, dan lain-lain yang harusnya sudah disediakan oleh perias, ini kita harus menyediakan sendiri. Belum lagi susah untuk komunikasi, misalnya kalau di sms , ga dibales atau dibales keesokan harinya atau malam hari. Kalau ditelepon juga jarang diangkat. Dan pelanggan yang harus menyesuaikan jadwal dengan perias bukan sebaliknya. Belum lagi asisten-asistennya sangat tidak bagus. Di hari pernikahan, sandal untuk mempelai wanita tidak dibawa begitu juga dengan melati sebagai aksesoris yang paling penting. Secara keseluruhan, aku kecewa banget dengan perias Septi Widodo.

        3. Dokumentasi

Untuk fotografi pernikahan mulai dari prewedding sampai resepsi, aku memilih Rumah Photo. Dari segi harga sedikit lebih miring dibanding Haria Production,  Imaji Studio atau Lexa-Pearce. Secara keseluruhan cukup memuaskan. Akan tetapi, ada kesalahan besar dari Rumah Photo yang lagi-lagi membuat kecewa. Sudah disepakati kalau nanti di acara resepsi, foto-foto prewed aku dan suami akan ditampilkan di layar yang besar di dalam ballroom. Tapi, kayanya mereka lupa ngurusin itu jadi di sepanjang acara, tidak ada foto-foto prewed aku yang ditampilkan. Aku sendiri juga lupa, karena aku sudah ga bisa lagi mikirin hal-hal yang harusnya sudah beres diurus sama vendor. Menurut pendapat aku pribadi, kru-kru fotografinya agak males sehingga terjadilah kesalahan besar itu yang sangat mengecewakan buat aku dan pihak keluargaku yang lain. Dari mereka mau mengganti kompensasi sebesar 500ribu, tapi menurutku itu masih ga sepadan. Jadi secara keseluruhan Rumah Photo harusnya cukup memuaskan tapi jadi sedikit mengecewakan karena ada kesalahan fatal tersebut.

Sekian review-review dari aku yang baru aja bekerja sama dengan vendor-vendor yang aku pilih untuk pesta pernikahan. Kalau kalian memilih untuk mengadakan resepsi di hotel, pilihlah hotel yang menawarkan paket wedding yang lengkap. Otomatis harga paket wedding di hotel dan harga paket wedding di gedung jauh berbeda. Pasti kita harus rela keluarin kocek yang lebih besar kalau kita memilih hotel akan tetapi kalau dari pelayanan mereka bagus, pasti sepadan dengan pengeluaran yang sudah kita keluarkan. Yang pasti dari segi tempat lebih mewah dan nyaman untuk para tamu undangan. Dekorasinya sendiri juga cukup oke, selain itu yang pasti jauh lebih praktis karena sudah ada event organizer dari hotel. Kita ga perlu repot-repot cari band atau dekorasi atau catering, semua sudah diatur oleh pihak hotel. Kemudian, jangan juga buru-buru deal dengan satu vendor. Carilah informasi sebanyak-banyaknya sebelum kalian bayar DP. Lebih bagus lagi kalau kalian mau rajin datang ke wedding expo, disana banyak referensi-referensi vendor yang mungkin pas di hati. Selain itu juga biasanya mereka memberikan informasi yang berguna untuk kita memilih vendor mana yang tepat untuk memeriahkan hari bahagia kita.